(Unsur) Cahaya, Api, Tanah dan Air dalam Penciptaan...

Bismillah Arrahman Arrahim...

Malaikat dari Cahaya…
Para malaikat diciptakan Allah dari cahaya, dan diciptakan-Nya jin dari api, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang dijelaskan pada kalian. (HR Muslim)

Jin (Jinn) dari Api…
Dan Kami telah menciptakan Jin sebelum (Adam /manusia) dari api yang sangat panas. (Q15.27) _Baca juga Q55.15!

Manusia dari Tanah…
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (Q15.26)

Hewan dan Tumbuhan dari Air…
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q24.45)

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau … (Q6.99) _Baca juga Q20.53, Q22.63, Q27.60!



Malaikat, Iblis (dari jenis Jin) pada Saat Penciptaan Manusia (Adam)…
Q2.30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah (pengganti /pemimpin) di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

_Must Read: Jaffrey Lang Berkisah Tentang Adam dan Hawa

Q3.59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.

Q15.28-40. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat." Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan” Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan” Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka."

Q38.71-83. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya." Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, kecuali iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?" Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan." Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat)." Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” _Baca juga Q7.12!

Manusia Selanjutnya…
Q30.20. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu (Adam as) dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.

Q7.189 Dialah yang menciptakan kamu (Adam as) dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya (Hawa), agar dia merasa senang kepadanya...

Proses pembentukan Manusia dalam rahim…
Q23.12-14. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Diberi ruh, kemudian pendengaran, kemudian penglihatan, dan kemudian hati serta Allah akan mengujinya...
Q32.7-9. Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Q76.1-2. Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. 

Allah swt telah menentukan segalanya termasuk umur seseorang…
Q35.11. Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.

Q40.67. Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (-nya).

Q22.5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. …


Bumi sangat istimewa yang Allah swt siapkan untuk makhluknya yang bernama manusia…
Mengapa di bumi terdapat air?
Mengapa di bumi terdapat angin & hujan?
Mengapa di daratan & pegunungan terdapat sumber mata air dan airnya mengalir menjadi sungai-sungai?
Mengapa matahari bersinar & bulan bercahaya serta kelihatan hampir sama ukurannya di mata manusia?
Mengapa terjadi bulan sabit?
Mengapa terjadi pergantian siang & malam?
Mengapa laut mengandung banyak ‘garam’ sehingga bahtera besar bisa berlayar di atasnya?
Mengapa bumi bergeser secara teratur sehingga setiap belahan bumi utara & selatan mendapatkan sinar matahari yang cukup dan terjadi pergantian musim?
Mengapa bumi mempunyai lapisan atmosfir yang bisa melindunginya dari hantaman benda-benda angkasa?

Mengapa dan mengapa… subhanallah, tidaklah Kau ciptakan semua ini dengan sia-sia… Kau ciptakan semua ini dengan haq!

Q44.38-39. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Q71.16-17. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya …

Q22:65. Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia.

Q10.5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar & bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun & perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Q14.32-33. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.



Q51.56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah /menghamba) kepada-Ku.

Inilah Kebenaran…


Wallahu’alam.
Seri Tadabur Quran, http://temp-zzz.blogspot.com/2011/03/unsur-cahaya-api-tanah-dan-air-dalam.html


Baca juga:
Khalifah sebagai Pengganti | Tadabur Q | Life is Choice | Download Quran dan Terjemahannya!


Jaffrey Lang Berkisah Tentang Adam dan Hawa

Jeffrey Lang adalah satu diantara sedikit warga kulit putih Amerika Serikat yang telah menemukan cahaya Islam dan saat ini tengah menikmati indahnya memperoleh hidayah dari Allah SWT. Sebagai seorang mualaf, Jafrrey Lang memiliki pengalaman yang sangat menarik untuk disimak. Sebelum memutuskan memeluk Islam beliau telah mempelajari Al Qur’an dengan demikian kritis dan penuh pengujian mendasar. Diantara yang coba beliau kritisi saat itu adalah masalah dosa manusia pertama yakni Nabi Adam dan Siti Hawa. Berikut ini adalah penuturan beliau tentang kisah tersebut:

“Kisah dalam Al Qur’an memiliki banyak persamaan dengan kisah dalam Al Kitab. Pada ayat 30-39 surat Al Baqarah disuguhkan kisah tentang pria dan wanita pertama. Aku membaca ayat-ayat itu beberapa kali, tetapi tidak kunjung sanggup menangkap apa persisnya yang hendak dikatakan Al Qur’an watch "Adam & Eve's "Slip" From the Garden"

Bagiku, Al Qur’an sepertinya sedang menyampaikan sesuatu yang sangat mendasar atau mungkin keliru. Aku membaca lagi ayat 30 secara perlahan dan seksama, baris demi baris, untuk memastikan apakah ayat ini menyampaikan sebuah paparan logis.

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah: 30)

Ayat ini menyergapku, bukan karena dimulai dengan kisah mengenai pria dan wanita pertama, tetapi karena cara penyampaiannya. Setelah membacanya beberapa kali, aku tiba-tiba merasa sangat kesepian seakan-akan penulis Kitab Suci itu telah menarikku ke dalam suatu ruang hampa dan sunyi untuk berbicara langsung hanya denganku sendiri.

Mula-mula, aku bertanya apakah penulisnya salah dengar atau salah paham soal kisah tradisional tentang Adam dan Hawa (maksudnya berdasarkan Al Kitab,-red), sebab ayat tersebut menolak seluruh inti kisah dan tujuan penciptaan mereka. Tetapi, setelah membacanya untuk kedua, ketiga, dan keempat kalinya, aku mulai merasakan bahwa penulisnya sengaja mengubahnya dan memodifikasi detail-detail cerita kuno itu.

Allah memfirmankan ayat ini di surga dengan maksud memberitahu para malaikat bahwa Dia akan menempatkan manusia di bumi untuk mewakili-Nya: “Sesungguhnya, Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Tuhan salah, protesku. Manusia ditempatkan di bumi bukan untuk berbuat kebaikan; manusia ditempatkan di bumi sebagai hukuman lantaran dosa Adam. Tetapi, tiada kata-kata dalam ayat tersebut yang menceritakan kesalahan Adam atau Hawa, dan seperti dituturkan ayat-ayat selanjutnya, tak ada informasi perihal dosa itu.

Adalah para malaikat yang mengajukan keberatan sewajarnya: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan menyucikan Engkau?” Pertanyaan para malaikat ini tentunya sangat signifikan sebab dilontarkan di dalam surga-yang suci.

Setelah akhirnya menciptakan makhluk yang memiliki banyak kekurangan ini, Tuhan menempatkannya di sebuah lingkungan yang di dalamnya makhluk tersebut dapat mengumbar hasrat-hasratnya yang paling liar apabila dia berjauhan dari-Nya. Dengan perkataan lain, mengapa Tuhan menciptakan makhluk jahat ini dan menempatkannya di bumi padahal Dia dapat dengan mudah menciptakan malaikat dan menempatkannya di surga?

Inilah pertayaanku! Keberatanku! Hidupku dihantui oleh tiga atau empat pertanyaan di atas! Aku merasa seolah-olah Al Qur’an sedang mengaduk-aduk emosiku, menggunakan kisah tersebut untuk memprovokasiku. Lalu, masalahnya menjadi semakin kacau ketika Tuhan menjawab pertanyaan malaikat-malaikat itu dengan sekedar berkata, "Sesungguhnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Seakan-akan, Dia berkata, “Aku tahu persis apa yang sedang Aku lakukan.”

Engkau tak dapat hanya berkata demikian! Aku protes dalam hati. Engkau tak bisa sekedar berkata seperti itu padaku. Engkau tak bisa menyakitiku, membangkitkan kemarahanku, dan mempermainkan hidupku. Engkau tak bisa mengatakan semua itu didepanku, dan kemudian menutupnya dengan kata-kata, “Aku tahu apa yang sedang Aku lakukan.”

Lalu, aku termenung: Aku sedang mengeluh kepada Tuhan yang tak kupercayai keberadaan-Nya.

Dalam Alkitab, setelah para malaikat bertanya, Tuhan mengguncang kesadaran pembaca dengan kembali pada kisah tradisional. Di sini Dia berkata: “Ya, kalian para malaikat benar sekali mengenai sifat manusia, dan karenanya Aku akan menghukum mereka dengan membiarkan pasangan ini dan seluruh keturunannya menderita di bumi karena mereka berdua telah berbuat dosa.” Jawaban ini belum sepenuhnya menjawab pertanyaan para malaikat sebab menerangkan mengapa Tuhan menciptakan makhluk jahat semacam itu, tetapi jawaban tersebut berbalik pada ide bahwa hidup di dunia adalah hukuman atas dosa manusia, bukan kesempatan bagi kita untuk beribadah sebagai wakil-Nya.

Segeralah tampak jelas di mataku bahwa Al Qur’an mempunyai agenda lain, bahwa Kitab Suci ini mengandung sebuah pesan dan pandangan yang sama sekali berbeda. Alih-alih menuturkan kembali kisah tradisionalnya, Al Qur’an justru menjawab pertanyaan para malaikat dengan memperlihatkan kemampuan akal manusia, pilihan moral dan akhirnya bimbingan ilahi:

Dan Dia mengajarkan kepada Adam seluruh nama (benda-benda), kemudian memperlihatkannya kepada para malaikat, dan Dia berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar.” (QS. Al Baqarah: 31)

Aku teringat bahwa dalam Alkitab Adam menyebut nama makhluk-makhluk di sekelilingnya, tetapi ini tidak menjelaskan justifikasi (kemampuan untuk pertimbangankan dengan hati nurani,-red) kemanusiaannya. Lain halnya dengan Al Qur’an, yang menjawab pertanyaan para malaikat dengan menunjukkan justifikasi kemanusiaannya.

Aku terpesona dengan cara Kitab Suci Al Qur’an mewadahi makna hanya dalam beberapa patah kata. Coba perhatikan bahwa Adam tidak sekedar menyebut nama benda-benda di sekitarnya, tetapi Tuhan mengajarinya, yang berarti hal ini menegaskan kemampuan manusia untuk belajar, yakni kecerdasannya. Perhatikan pula apa yang Adam pelajari. Dia mempunyai kemampuan untuk menyebutkan nama “seluruh benda”, untuk menyebutkan simbol-simbol verbal segala sesuatu yang diketahuinya, seluruh pikiran, pengalaman, dan perasaannnya. Di antara semua karunia intelektual manusia, kemampuan bahasa manusialah yang paling ditekankan Al Qur’an. Jelaslah ini dikarenakan kemampuan bahasa adalah peranti intelektual yang amat canggih yang membedakan manusia dari semua makhluk bumi lainnya. Dengan kemampuan bahasa ini, lebih daripada kemampuan lain, manusia tumbuh, berkembang dan belajar secara individual maupun kolektif, sebab kemampuan bahasa menjadi alat untuk belajar dan mengajari orang lain yang tak sempat bertatap muka dengan kita-lewat tulisan-, termasuk orang-orang yang secara ruang dan waktu sangat jauh dari kita. Artinya, seluruh manusia dikaruniai dengan sebuah ‘sifat kumulatif’ yang amat maju.

Selanjutnya, Allah meletakkan benda-benda yang nama-nama mereka disebutkan oleh Adam di depan para malaikat dan berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar.” Ini secara gamblang memperlihatkan bahwa akal manusia merupakan argumen yang sangat penting dalam jawaban Tuhan atas pertanyaan para malaikat. Malaikat-malaikat bertanya mengapa Tuhan menciptakan makhluk yang kasar dan jahat dengan asumsi bahwa mereka lebih unggul, sebab mereka tunduk sepenuhnya pada kehendak Tuhan, memuji, dan menyucikan-Nya. Al Qur’an rupanya hendak menyatakan dalam ayat ini dan ayat-ayat berikutnya bahwa ada sifat-sifat lain, yang membuat manusia setidaknya berpotensi lebih mulia daripada malaikat di hadapan Tuhan.

Mereka berkata: “Maha Suci Engkau, tak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Baqarah: 32)

Malaikat-malaikat mengakui ketidakmampuan mereka untuk menjawab tantangan Allah. Mereka tidak memiliki kelebihan akal untuk menciptakan simbol dan konsep bagi diri mereka. Mereka mengatakan bahwa untuk menciptakan semua itu dibutuhkan pengetahuan dan kearifan yang berada di luar batas kesanggupan mereka.

Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukan kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan? (QS. Al Baqarah: 33)

Aku mulai percaya bahwa penulis Kitab Suci Al Qur’an bukan tidak mengetahui kisah penciptaan Adam dalam Alkitab, tetapi Dia menceritakannya kembali dengan menyuguhkan makna yang orisinil. Tuhan berfirman bahwa benarlah Dia telah menganugerahi manusia kemampuan untuk berbuat salah, tetapi juga memberikannya kemampuan-kemampuan lain yang sangat unggul yang tidak diberikan kepada malaikat.

Al Qur’an menyatakan: “Dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan yang kamu sembunyikan.” Apa yang malaikat sembunyikan? Aku bertanya. Aku tahu para malaikat keberatan karena hanya memperhatikan satu sifat manusia, yaitu kemampuannya untuk berbuat kerusakan dan kesalahan. Akan tetapi, mereka tidak mengetahui, sebagaimana diriku, sifat lainnya. Sesungguhnya, sebagian manusia dapat berbuat amat jahat, tetapi sebagian lainnya dapat berbuat luar biasa baik. Sebagian orang benar-benar rela berkorban, bertindak adil, senang berderma, murah hati, dan ramah. Namun diriku, sebagaimana para malaikat, tidak memikirkan sifat-sifat ini. Lama sekali aku hanya memperhatikan sisi gelap manusia.

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” mereka pun bersujud kecuali iblis; ia menolak dan menyombongkan diri; dan ia termasuk golongan yang tidak beriman. (QS. Al Baqarah: 34)

Apabila semula aku meragukan kata-kata Al Qur’an bahwa manusia berpeluang menjadi lebih mulia daripada para malaikat, ayat tersebut di atas telah menyingkirkan keraguan itu. Ketika Adam mampu memperlihatkan kemampuannya dan para malaikat tidak mampu, Tuhan berfirman pada mereka, “Sujudlah kamu kepada Adam.” Mereka pun sujud dan mengakui kelebihan Adam. Sujud juga merupakan simbol ketundukan dan Al Qur’an menunjukkan bahwa para malaikat di kelak kemudian hari akan melayani manusia di bumi.

Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-oramg zalim.” (QS. Al Baqarah: 35)

Aku semakin tidak percaya pada Kitab ini. Ayat-ayat pembukaannya sangat menarik, tetapi cerita Adam dan Hawa sekarang jelas berbalik lagi ke versi Alkitab: Adam dan Hawa makan buah itu dan kemudian dihukum hidup di bumi. Tetapi, ada yang sangat aneh dari ayat ini. Dalam cerita Alkitab Tuhan sepertinya merasa khawatir dan mengancam manusia yang memakan buah itu, sebab ini merupakan buah pengetahuan dan kekekalan, dan bila manusia memakannya mereka akan menjadi tuhan-tuhan yang menyaingi Tuhan.

Akan tetapi, dalam ayat ini, Tuhan sepertinya amat tenang dan bisa menguasai diri sepenuhnya. Tak ada kata yang mengindikasikan bahwa buah pohon itu sangat mempengaruhi Adam dan Hawa. Tampaknya, pohon itu disebut begitu saja. Al Qur’an kemudian menjelaskan bahwa setan menggoda pasangan Adam dan Hawa dengan mengatakan bahwa jika memakan buah tersebut, mereka akan meraih kehidupan abadi dan kerajaan yang tidak akan binasa. Tetapi perkataan ini berasal dari setan. Tidak ada isyarat bahwa Tuhan merasa khawatir kalau-kalau pasangan ini akan mengingkari-Nya; Dia sekedar memberitahu bahwa andaikata mereka memakannya, berarti mereka telah melakukan dosa.

Kita pun tidak tahu apakah itu merupakan larangan pertama Tuhan kepada Adam dan Hawa. Al Qur’an tidak menyebutkannya. Mungkin saja ada larangan-larangan lain yang sebelumnya telah Tuhan sampaikan. Kita hanya tahu bahwa larangan ini merupakan yang pertama-tama mereka langgar. Aku bertanya-tanya apakah peristiwa ini menyiratkan sebuah makna yang amat penting-bahwa itulah pilihan bebas pertama Adam dan Hawa, itulah kali pertama mereka memilih selain apa yang diperintahkan oleh Tuhan.

Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula, dan Kami berfirman: “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan di bumilah tempat tinggalmu dengan segala kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan” (QS. Al Baqarah: 36)

Setelah membaca ayat ini, aku siap untuk menutup Al Qur’an dan menyimpannya sebab sekarang aku yakin Kitab Suci ini telah meretas jalan pertamanya dan berpulang pada kisah tradisional Adam dan Hawa bahwa kehidupan kita di bumi sebenarnya merupakan hukuman atas dosa mereka berdua. Tetapi, sekali lagi sebagian kata dalam ayat tersebut masih membingungkanku. Mengapa ayat itu menyebut dosa terbesar dalam sejarah manusia-dosa yang menyebabkan kita semua menderita, mengalami kesulitan, dan mati di dunia- hanya sebagai “digelincirkan”? Sebuah kesalahan kecil yang tak membawa konsekuensi serius. Semula, aku berpikir ini pasti salah terjemahan, tetapi aku segera tahu dari teman-teman Arabku bahwa kata Arabnya adalah azalla yang maknanya sama persis dengan makna terjemahannya. Mengapa begitu? Apakah penulis Kitab ini tidak tahu betapa besar dosa Adam dan Hawa?

Aku surut ke belakang dan beberapa kali membaca ulang ayat ini dan ayat sebelumnya. Dan pertanyaan berikut inilah yang menghampiriku: Apakah pasangan Adam dan Hawa benar-benar melakukan dosa yang sedemikian besar? Mungkin aku termasuk orang yang tidak dapat berlepas diri dari tafsir tradisional. Barangkali aku menolak pesan Al Qur’an. Akan tetapi, setelah kupikir-pikir, senyatanya Adam dan hawa tidak melakukan pembunuhan, perkosaan, perzinahan, atau penganiayaan. Mereka hanya memakan buah suatu pohon.

Aku merasa bahwa pemilihan kata “digelincirkan” untuk menyebutkan dosa mereka sepenuhnya tepat. Hal ini juga akan menjelaskan ketenangan penulis Kitab Al Qur’an dalam menyampaikan pesan itu. Alih-alih penulisnya mengatakan pada pasangan Adam dan Hawa bahwa mereka akan sangat menderita di bumi, mereka sekedar diberitahu bahwa, “di bumilah tempat tinggalmu dengan segala kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.” Ini bukanlah kata-kata Tuhan yang sedang marah atau menghardik.

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah: 37)

Ayat ini sama sekali tidak menunjukkan kemarahan Tuhan tetapi malah menekankan ampunan dan kasih sayang Tuhan. Ayat selanjutnya menunjukkan bahwa kata-kata yang Adam terima dari Tuhannya adalah kalimat pelipur lara yang sarat dengan harapan.

Kami berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah: 38)

Kita mendapati bahwa Allah mengampuni dan membantu Adam dan Hawa, tetapi mengapa kemudian Dia tidak mengembalikan mereka ke surga? Bila Tuhan mengampuni pasangan itu, mengapa Dia tetap menempatkannya di bumi?

Jawabannya muncul dikepalaku secepat datangnya pertanyaan itu: sebab kehidupan di bumi, menurut Al Qur’an bukanlah hukuman. Sejak awal dituturkannya kisah ini, Tuhan menegaskan bahwa keberadaan kita di bumi mempunyai tujuan yang lebih besar. Sejauh ingatanku, kisah Adam dan Hawa dalam Al Qur’an seluruhnya koheren. Coba perhatikan bahwa Al Qur’an mengulang lagi perkataan “Turunlah kamu dari surga itu!” dalam ayat 38, tetapi kali ini disertai dengan kata-kata yang menekankan ampunan, hiburan, dan jaminan Tuhan pada mereka. Seakan-akan, Al Qur’an berkata kepadaku dan semua orang, “Tuhan tidak menempatkanmu di bumi untuk menghukummu.”

Adapun orang-orang yang tidak beriman dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah: 39)

Mengapa Al Qur’an berkata demikian? Aku merasa diserang oleh ayat tersebut, tetapi persinggungan yang singkat dengan Al Qur’an telah mengajariku bahwa ketika sebuah ayat menyerangku, ia seringkali mengandung isyarat penting.

Syahdan, kita dapat secara tegas mengatakan bahwa Tuhan Maha Esa benar-benar ada. Apakah orang-orang dengan sengaja menolak dan mengingkari ayat-ayat-Nya, ataukah mereka melakukannya karena ayat-ayat tersebut terlalu kabur? Apakah mereka secara sadar menolak apa yang mereka rasakan benar? Apakah mereka secara sengaja mengingkari suara hati mereka?

Tentu saja mereka secara sengaja mengingkari suara hati mereka, demikian pula aku. Berkali-kali aku menolak, menelikung, dan memanipulasi kebenaran untuk memperturutkan hawa nafsu. Berulangkali aku merasionalkan tindakan-tindakan merusak dan menolak untuk mengakui kekeliruanku, bahkan dihadapan diri sendiri. Andai Tuhan memang ada, pikirku, selama ini aku pasti telah mengabaikan ayat-ayat-Nya.

Manusia, pria dan wanita, adalah makhluk bermoral, makhluk yang memiliki hati nurani dan perasaan yang kuat untuk membedakan mana yang salah dan benar. Mereka dikaruniai dengan dorongan baik dan dorongan jahat, dan harus memilih salah satunya. Tuhan telah menganugerahi manusia dengan kesadaran untuk memilah kebenaran dan kekeliruan moral, dan memberi mereka kemampuan untuk menjalankan pilihan-pilihan moral mereka. Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menyadari kesalahan mereka dan mengoreksinya. Dan yang jelas, kehidupan di dunia dan kesengsaraan manusia tak dimaksudkan untuk menghukum mereka.

(dikutip dari buku berjudul ‘Losing My Religion: A Call for Help’ karya Jaffrey Lang dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul ‘Aku Beriman, maka Aku Bertanya’ halaman 40-56 dan 93-94)

-Nelly, Januari 2008- http://swaramuslim.com/islam/more.php?id=5497_0_4_0_M

Baca Juga: Jerry D. Gray Masuk Islam karena Logika


Maulid Nabi (Maulidan /Mauludan /Perayaan Hari Kelahiran Nabi)

Sami'na wa atho'na (Aku dengar dan aku ta'ati)

A: Maulidan adalah bid'ah?
B: Ah becanda entee... Apa maksudnya bid'ah?
A: Bid'ah adalah baca di sini!.
B: Ah yang bener..! ntar ane baca sekali lagi.
A: Amalan tersebut tidak disyari'atkan dalam Islam, tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw dan juga oleh sahabat-sahabat Beliau...
B: Jadi Maulidan itu tidak disyari'atkan dalam Islam dan tidak dicontohkan oleh Nabi?
A: Iya betul..!
B: Terus, mane dalil-dalilnya tentang larangan merayakan Maulud Nabi?
A: Ini nih baca di sini! baca lagi...
B: O iya yah... Rasul melarang kita mengada-ada sesuatu dalam urusan agama, hal ibadah atau syari'at. Berarti saya harus patuh dan ta'at dengan apa yang disampaikan oleh Baginda Rasul ya..?!
A: Iya.. habis siapa lagi yang harus kita ikuti dan kita patuhi selain Allah swt, Rasul-Nya dan "ulil amr"...
B: Tapi kate kyai ane perayaan maulidan itu kagak ape-ape!
A: Ya terserah kamu mau patuh dan ta'at pada kyai atau pada Rasulullah saw..!
B: ...hmm?!
A: Perayaan-perayaan yang syar'i telah diketahui oleh semua pemeluk Islam, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Jadi kalau segala sesuatu harus dirayakan misalnya tahun baruan, hari kelahiran seseorang, bahkan kita ikut-ikutan merayakan valentine, apa bedanya kita (Islam) dengan non Islam? Contoh lain -berhenti sejenak- di agama sebelah ada perayaan kelahiran tuhannya yang disebut natal, kita ikut-ikutan merayakan hal yang sama, maulid nabi. Terus ada perayaan Tahun Baru Masehi, kita ikut-ikutan mengadakan perayaan Tahun Baru Hijriah. Di agama sebelah ada perayaan kenaikan yesus kristus, kita ikut-ikutan merayakan hal yang serupa, isra' mi'raj. Di agama sebelah ada perayaan wafatnya yesus kristus tapi untuk yang satu ini orang Islam di Indonesia tidak ada yang merayakan hal serupa. Kenapa yaa?.. atau mungkin untuk hal perayaan kematian seseorang sudah terlalu banyak dan sering kali ya..  :-) 
B: Wah bener juge ye... mesti banyak belajar nih ane!
A: Sama saya juga mesti banyak belajar, soalnya di dalam Islam kita diwajibkan menuntut ilmu dari sejak lahir sampai kita meninggal nanti..!
B: Bener... bener... bener... 

  • Seseorang di antara kalian tidak (dikatakan) beriman sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (HR Bukhari & Muslim)
  • "Kalian akan benar-benar mengikuti sunnah-sunnah (jalan hidup) orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga andai mereka memasuki lubang biawak, maka kalian pun mengikuti mereka". Kami (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashrani". Beliau menjawab, "Siapa lagi kalau bukan mereka". (HR Bukhari)
  • Q103:1-3. Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
  • Q51:55. Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman.


(Zuhud) Dalil-dalil Kehidupan Dunia...




[apakah anda (saya) orang yang beriman?] [test..!]

PASTI ADA UJIAN BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN

Q29.2-3. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan "kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar & sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Q2.214. Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk syurga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sampai-sampai berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.

Jenis ujian
Q21.35. Kami akan mengujimu dengan keburukan & kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.

Q2:155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa & buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar…

Dari Saad bin Abi Waqqash radhiallahu anhu bahwa Nabi shallawahu alaihi wa alihi bersabda: “Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, lalu yang semacamnya & semacamnya, seseorang diuji sesuai kadar keimanannya, apabila teguh dalam keimanannya maka ujiannya bertambah berat, apabila lemah dalam keimanannya maka diuji sesuai kadar keimanannya, ujian terus menerus menimpa seorang hamba sampai meninggalkannya berjalan dimuka bumi dalam keadaan bersih dari kesalahan” [HR Imam Turmudzi dan dishahihkan Syaikh Albani dalam Silsilah Shahihahnya 1/225]

Sifat musibah (ujian) bagi orang-orang yang beriman
"Tidaklah rasa lelah, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan & duka yang menimpa seorang muslim sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah menghapuskan dosanya karena hal-hal tesebut" [HR Bukhari & Muslim]

"Perumpamaan orang Mukmin seperti tanaman (pohon) yang senantiasa angin itu mencondongkannya, dan selamanya orang Mukmin itu ditimpa bencana. Sedangkan perumpamaan bagi orang yang munafik seperti pohon kayu yang tidak bisa digoyangkan hingga pohon itu ditebang" [HR Muslim]

Rasulullah bersabda, "Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya, Dia menyegerakan hukuman untuknya di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan, Dia menahan darinya (hukuman) karena dosanya hingga Dia menunaikannya pada hari kiamat" [HR At-Tirmidzi]

"Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu" (HR Ath-Thabrani) 

More...


CITA-CITA, MIMPI (DREAM), NIAT, HARAPAN DST.

Kita adalah apa yang kita fikirkan, kehendaki & upayakan. Apa yang kita usahakan, itulah yang kita dapat. Man jadda wa jada, barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya.
Q53.39. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.

Q41.46. Barangsiapa yg mengerjakan amal saleh maka untuk dirinya sendiri & barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka untuk dirinya sendiri; & sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.

Q13.11. ...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum (bangsa) sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; & sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Bahwasanya segala amal perbuatan itu tergantung pada NIAT
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah alaihisalatu wasallam bersabda: "Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya  Dan sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan." (HR Bukhari dan Muslim)

Jika seseorang berNIAT untuk bangun tidur pukul 04 pagi, maka kemungkinan besar orang tersebut akan bangun dari tidurnya pada pukul 04 pagi walaupun orang tersebut tidak memasang alarm.

Jika seseorang membeli sepeda motor merk A dengan alasan (baca: niat) bahwa kalau sewaktu-waktu sepeda motor tersebut dijual maka harga jualnya tinggi, secara tidak langsung orang tersebut telah merencanakan (berniat) untuk menjual kembali sepeda motor yang baru dibelinya.
Jangan sepelekan niat..!
Perbaguslah dan "jangan salah" dalam berniat, bercita-cita, berdo'a ataupun dalam berharap. Dan jangan segan untuk melakukannya... karena berniat, bercita-cita, berdo'a ataupun berharap adalah GRATIS!
Gapailah kebaikan hidup di dunia ini dan di akhirat kelak dengan niat yang baik dan di-ridhai Allah subhana wa ta'ala.
Berharaplah melampaui batas harapan duniawi, berharaplah ampunan dan syurga-Nya kelak serta berharaplah bisa melihat Wajah Allah azza wa jalla... Amiin!
Bukankah Rasulullah alaihisalatu wasallam pernah bersabda, “Setiap orang dari umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan.” Para sahabat bertanya heran, “Siapa yang enggan masuk surga, wahai Rasulullah?” Kata beliau, “Mereka yang menaati aku akan masuk surga, sedangkan yang menentang aku berarti mereka enggan masuk surga.” (HR Bukhari, Ahmad dan an-Nasa’i)

Harapan harus dibarengi dengan usaha dan amal
Q18.110. ... "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."

Keharusan berilmu
Q96.1. Bacalah! dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,…

Q21.7. Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.

“Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)” [HR.Ibnu Majah]

Jadilah orang yang Cerdas..!
Ibnu Umar berkata: "Wahai Rasulullah orang mukmin mana yang paling cerdas?". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Yang paling banyak mengingat kematian, dan yang paling baik persiapannya untuk akhirat, mereka itulah orang-orang yang cerdas" [HR Ibnu Maajah no.4249, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani, lihat juga As-Shahihah no.1384!]

Keharusan berfikir positif dan selalu berbaik-sangka terhadap Allah swt.
"Aku adalah berdasarkan kepada sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. ..." [Hadits Qudsi, diriwayatkan oleh Muslim]



[kehidupan dunia]

KEMILAU (FITNAH) DUNIA

Q3.14 “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak & sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia & di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”

Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” [HR Bukhari & Muslim]

Dari Ka’ab bin ‘Iyadh radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, sedangkan fitnah ummatku adalah harta” [HR Tirmidzi, dia berkata hadits hasan sahih]

Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya dunia ini manis & hijau. Dan sesungguhnya Allah ta’ala menyerahkannya kepada kalian untuk diurusi kemudian Allah ingin melihat bagaimana sikap kalian terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari fitnah dunia & wanita” [HR Muslim]

Sifat kehidupan dunia
Q57.20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan & suatu yang melalaikan, perhiasan & bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta & anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering & kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras & ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

Investasi & Monopoli
Q29.64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau & main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Daya tarik dunia (materi)
Rasulullah SAW bersabda, “Sekiranya anak cucu Adam memiliki dua lembah emas niscaya dia tetap masih menginginkan lembah emas yg ketiga, & sekali-kali tidak akan penuh mulut anak cucu Adam kecuali tanah, & Allah menerima taubat bagi orang yang bertaubat” [HR Bukhari & Muslim]


BERORIENTASI DUNIA SAJA!
Q11.15-16. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia & perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna & mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka & lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia & sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
Q42:20. Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat maka akan Kami tambah keuntungan itu baginya, & barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia maka akan Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia, & tidak ada baginya suatu bagian pun di akhirat.

Q17.18. Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki & Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela & terusir.

Orang kafir hanya berorientasi dunia
Q14.3. (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.

Q76.27. Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat).

Q2.212. Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

Q6.29. Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan"

Q45.24. Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.

Q13.26. Allah meluaskan rezki & menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka (orang-orang kafir) bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).

Q87.16-17. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik & lebih kekal. Baca juga Q17.18, Q15.3.
Se­orang kafir jika berbuat kebaikan di dunia, maka segera diberi balasannya di dunia. Adapun orang mu’min jika ber­buat kebajikan, maka tersimpan pahalanya di akhirat di samping rizqi yang diterimanya di dunia atas keta’atannya.” (HR Muslim)
Fatamorgana
Q24.39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun...


DUNIA DI HADAPAN ALLAH & RASUL-NYA (dan Orang-orang yang Beriman)

Al Mustaurid bin syadad ra berkata, Rasulullah saw bersabda, ”Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seorang yang memasukan jarinya ke dalam lautan luas maka perhatikanlah yang tersisa” [HR Muslim]

Rasulullah SAW bersabda: "Apa artinya dunia bagiku! Kehadiranku di dunia hanyalah bagaikan seorang pengelana yang tengah berjalan di panas terik matahari, lalu berteduh di bawah naungan pohon beberapa saat, kemudian segera meninggalkannya untuk kembali melanjutkan perjalanan.” [HR At-Tirmidzi]

Pada suatu ketika, beberapa orang sahabat Rasulullah saw datang menemui beliau, berikut juga Umar radhiallaahu anhu. Rasulullah saw lantas bangkit merubah posisinya, Umar ra melihat tidak ada kain yg melindungi tubuh Rasulullah saw tikar yg dipakainya berbaring. Ternyata tikar tersebut membekas pada tubuh beliau. Melihat pemandangan itu Umar ra pun menangis. Rasulullah saw bertanya kepadanya: "Apakah gerangan yg membuatmu menangis wahai Umar?" ia menjawab: "Demi Allah, karena saya tahu bahwa engkau tentu lebih mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala daripada raja Kisra maupun Kaisar. Mereka dapat berpesta pora di dunia sesuka hatinya. Sedangkan Engkau adalah seorang Utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala namun keadaan engkau sungguh sangat memprihatinkan sebagaimana yg aku saksikan sekarang," Rasulullah saw bersabda: "Tidakkah engkau ridha wahai Umar, kemegahan dunia ini diberikan bagi mereka, sedangkan pahala akhirat bagi kita!" Umar ra menjawab: "Tentu saja!" "Demikianlah adanya!" jawab Rasulullah saw" [HR Ahmad]

"Dunia adalah penjara bagi orang mukmin, dan sebagai syurga bagi orang kafir" [HR Muslim]
Ket.: Dunia bagi orang Mukmin & Muslim seperti penjara karena mereka terikat oleh hukum agama (syariat) yang tidak boleh dilanggar, sedangkan yang demikian terhadap si kafir seperti syurga karena tidak terikat oleh hukum agama (no halal no haram!).

Hina bagaikan bangkai anak kambing yang cacat...
"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke pasar dari arah 'Aliyah & para shahabatnya berada di sekitarnya, beliau melewati bangkai anak kambing yang telinganya kecil lalu beliau mengambilnya dengan memegang telinganya kemudian bersabda: "Siapakah diantara kamu yang mau membelinya dengan harga satu dirham?" Mereka berkata: "Kamu tidak suka bangkai itu menjadi milik kami, apa yang bisa kami gunakan darinya". Beliau bersabda: "Atau kamu suka bangkai ini menjadi milikmu?" Mereka berkata: "Demi Allah, kalaupun ia masih hidup maka ia binatang yang mempunyai aib karena telinganya kecil, bagaimana jadinya kalau ia bangkai?" Beliau bersabda: "Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah dari bangkai ini untuk kalian" [HR Muslim]

Nilai penghambaan kita terhadap Allah swt jauh lebih bernilai di sisi-Nya dibanding dunia dan seisinya...
"Dua raka'at shalat fajr (sebelum subuh) lebih baik dari pada dunia dan seisinya." [HR Muslim]

Dunia ini terlaknat kecuali dzikrullah...
Dari Abu Hurairah ra, saya mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Ketahuilah bahwa dunia terkutuk & semua yang didalamnya terlaknat, kecuali dzikrullah & segala apa yang sederajat dengan itu & orang alim yang mengerti serta orang yang mempelajari” [HR Tirmidzi]



[dunia adalah ladang untuk akhirat]

BERORIENTASI DUNIA ATAU AKHIRAT?

Q29.64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau & main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menjadikan kegelisahan, kegundahan, cita-cita & tujuannya hanya satu, yaitu akhirat, maka Allah akan mencukupi semua keinginannya. Barangsiapa yang keinginan & cita-citanya bercerai-berai kepada keadaan-keadaan dunia, materi duniawi, yang dipikirkan hanya itu saja, maka Allah tidak akan peduli di lembah mana dia binasa" [HR Ibnu Majah; sanadnya hasan]

”Barang siapa yang fokus perhatiannya hanya akhirat maka Allah akan kokohkan urusannya & Allah jadikan kekayaannya di dalam hatinya & dunia datang padanya tanpa diminta, & barang siapa yang fokus perhatiannya hanya pada dunia maka Allah cerai beraikan urusannya & Allah jadikan kefakirannya di depan kedua matanya & tidaklah datang dunia kepadanya kecuali yang telah Allah tetapkan baginya” [HR Ibnu Majah]

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, cita-citanya akhirat, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kecukupan dalam hatinya, Allah mengumpulkan urusannya, & dunia datang kepada dia dalam keadaan dunia itu hina. Barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, cita-citanya dunia, maka dia mendapatkan tiga perkara: Allah menjadikan kemelaratan ada di depan matanya, Allah mencerai-beraikan urusannya, & dunia tidak datang kecuali yang ditakdirkan untuk dia saja" [HR At-Tirmidzi dll; hadits shahih]

Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” [HR Bukhari]

Q42.20. Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.

Q17.19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.

Jangan lupakan dunia!
Q28.77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, & janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi & berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, & janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

”Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain” (HR. Bukhari).

Lihatlah ke bawah!
"Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian & jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian ini (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian" [HR Muslim]

Kekurangan harta (miskin)?
"Aku berdiri di depan pintu syurga, lalu (kulihat) kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin, sementara orang-orang yang kaya masih tertahan (untuk dihisab) kecuali penghuni neraka mereka (telah) disuruh untuk masuk ke neraka, ..." [HR Muslim]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Maukah kamu aku beritahu tentang ahli surga? (yaitu) setiap (muslim) yang lemah dan diremehkan, seandainya dia bersumpah atas nama Allah niscaya Allah meluluskannya. Maukah kamu aku beritahukan tentang ahli neraka? (yaitu) setiap orang yang keras, kasar, penumpuk harta dan sombong" [HR Bukhari & Muslim]

Kaya?
Dari Abu Huraerah, ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Bukanlah kekayan itu dengan banyaknya harta. Tetapi, sesungguhnya kaya itu ialah kaya jiwa” [HR Bukhari & Muslim]

Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, `Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan & Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan & tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)" [HR Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah & Al-Hakim]

Q22.64. Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Harta?
Harta seseorang adalah apa yang dia makan lalu habis, apa yang dia pakai lalu usang, dan apa yang telah dia nafkahkan dan sedekahkan. Sedangkan harta yang dia simpan dan kumpulkan adalah harta milik ahli warisnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang hamba berkata, 'Hartaku, hartaku!' Padahal dari hartanya dia hanya mendapatkan tiga perkara yaitu 'Apa yang dimakan lalu ia habis, atau apa yang dipakai lalu ia usang, atau apa yang dia berikan lalu dia menyimpan pahalanya di akhirat'. Selain itu ia adalah lenyap dan (menjadi) barang peninggalannya untuk orang (selainnya)."" [HR Muslim]
...harta yang dinafkahkan di jalan Allah subhanahu wa ta'ala adalah harta kita yang sesungguhnya! 

Jabatan?
"Janganlah kamu meminta jabatan dalam pemerintahan. Karena jika kamu diberi jabatan karena permintaanmu, maka bebanmu sungguh berat. Tetapi jika kamu diberi jabatan tanpa kamu minta, maka kamu akan dibantu oleh orang banyak" [HR Muslim dari Abdurrahman bin samurah r.a.]

Abu Dzar ra berkata: Saya bertanya, "Ya Rasulullah mengapa engkau tidak memberiku jabatan?" Maka Rasulullah menepukan tangannya pada pundakku, lalu Beliau bersabda: "Hai Abu Dzar, sungguh kamu ini lemah, sedangkan jabatan adalah amanah, dan jabatan itu akan menjadi kehinaan serta penyesalan pada hari kiamat, kecuali bagi orang yang memperolehnya dengan benar dan melaksanakan kewajibannya dalam jabatannya" [HR Muslim]

"Sukses yang Abadi"?
Sukses yang abadi adalah... Q3.185 "... Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."

Bahagia & Kenikmatan Dunia?
Kita akan memperoleh kebahagian atau kenikmatan dunia jika dalam keseharian kita terpenuhi minimal 3 hal yaitu Sehat, Aman (bebas dari ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan), dan Memiliki Makanan Pokok untuk Hari itu...
Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya. [HR Ibnu Majah, no. 4141; dan lain-lain; dihasankan oleh Syaikh Al Albani di dalam Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 5918]
Ada satu ayat dalam Quran yang mengisyaratkan tentang kebahagiaan...
Q46.13. "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah', kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka & mereka tiada (pula) berduka cita".
Dari ayat di atas ada 2 (dua) hal yang menjadi kunci bahagia yaitu:
1. Iman (beriman) kepada Allah swt & meng-ikhlash-kannya, yakin & patuh kepada Zat yang telah menciptakannya. (karena kebahagiaan adalah kepunyaan Allah swt juga).
2. Istiqamah, teguh pendirian dalam tauhid & tetap beramal yang saleh.

Bahagia... Seseorang yang mengucapkan 'bismillah' tatkala akan memakan (hanya) sepotong roti & mengucapkan 'alhamdulillah' setelah dia selesai memakannya...

Dengan Iman & Istiqamah, bahagia akan diperoleh, dengan ciri-ciri...
  • Selalu ada Allah swt dalam hati & kehidupannya.
  • Merasa bahagia dengan bisa beribadah & sujud kepada Allah swt.
  • Mengikrarkan "Allah... saya bahagia bisa dekat dengan Kau... alhamdulillah"
  • Ridho dengan segala apa yang Allah swt tentukan, putuskan & takdirkan atas ditrinya.
  • Qana'ah
  • Merasakan kelezatan iman, Allah & Rasul-Nya lebih dia cintai; Mencintai karena Allah; benci karena Allah.
Sarana istirahatnya orang bahagia adalah bisa shalat dengan khusyu... merasa dekat dengan Allah swt. Bukan pada pemandangan yang indah, harta yang banyak, makanan yang enak, alunan musik dst...

Kebahagiaan akan sirna jika seseorang melakukan "dosa" atau maksiat kepada Allah swt dengan ciri-ciri:
  • Gelisah
  • Takut diketahui orang lain
  • Hati menjadi kotor dan terhijab dari kebenaran.
Ketiadaan dien dalam diri dan jiwa menyebabkan seseorang tidak tahu akan tujuan hidup dan akan salah dalam memahami arti kehidupannya.
Sudah "kaya" secara materi, mereka akan "terus dan terus mencari sesuatu" ...keinginan untuk diakui (eksistensi), dihargai, dihormati, dst. ...ingin menjadi lebih dari yang lain, ingin menjadi nomor satu dan ingin-ingin yang lainnya sampai mereka binasa.

KEBENARAN

Kebenaran adalah apa-apa yang datang dari sisi Allah subhanahu wa ta'ala & Rasul-Nya. detail...


KEBAJIKAN DAN DOSA

Kebajikan adalah bagusnya akhlak, sedangkan dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwamu dan kamu tidak suka apabila hal itu diketahui oleh orang lain.” (HR Muslim)

Hati nurani tidak bisa dibohongi
Mintalah fatwa kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR Muslim)



Akhirnya...
Q3.85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Q15.2. Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.

Q40.39. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.

Q35.5. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah SYAITAN yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.


Sepenggal syair dari Aa Gym...
Hidup di dunia sebentar saja, sekedar mampir sekejap mata
Jangan terpesona jangan terpedaya
Akherat nanti tempat pulang kita, akherat nanti hidup sebenarnya

Barang siapa Allah tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya
Namun siapa dunia tujuannya...
Niscaya kan letih & pasti sengsara, diperbudak dunia sampai akhir masa


Celupkan Jarimu Ke Air Lautan… 
Karya Taufiq Ismail, diambil dari Remembrance of Alloh

 Bertanya seseorang pada junjungan kita
Wahai Rasulullah tercinta
Bandingkan dunia kini
Dengan akhirat nanti.

Menjawablah Rasulullah
Sallallahu’Alaihi wa Sallam

Celupkan jarimu ke air lautan
Air yang menetes dari ujung jarimu
Itulah dunia seisinya
Air yang ada diselebihnya di lautan
Air yang tersebar di tujuh samudera
Itulah akhirat nanti

Wahai alangkah kecil arti dunia
Wahai alangkah kerdil arti dunia
Wahai alangkah remeh makna dunia
Wahai alangkah tak berartinya dunia

Yang mengejar akhirat
Mendapat akhirat & dunia
Yang mengejar dunia
Cuma mendapat dunia

kangarul _http://temp-zzz.blogspot.com/2011/02/dalil-dalil-kehidupan-dunia.html
Wallahu'alam...


Silahkan baca juga: 
Tanda-tanda Husnul Khatimah | Zuhud, Wara, Tawadhu & Qana'ah | Garis Kehidupan-1 | Garis Kehidupan-2 | HOPE atau HOPELESS


Imlek, Tahun Baru China! (Puasa di Kutub?)

Mengapa pada saat Tahun Baru China (Imlek) di Indonesia selalu terjadi hujan?

Pertanyaan di atas sama halnya dengan pertanyaan "Mengapa pada saat bulan purnama air laut selalu pasang?"

Gejala alam untuk kasus Imlek terjadi karena siklus posisi bumi terhadap matahari. Sekitar bulan Desember sampai Februari, posisi matahari cenderung berada di selatan bumi dan menyinari belahan bumi bagian selatan ini. Sebagian besar bumi bagian selatan terdiri dari lautan (samudra) sehingga memungkinkan terjadi banyak penguapan air laut (samudra) dan pembentukan banyak awan yang kemudian mengakibatkan terjadinya curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrim di wilayah Indonesia atau mungkin daerah lainnya.

Daratan China yang letak geografisnya berada di belahan utara bumi (utara equator), Imlek adalah dimulainya musim semi. Pada saat itu posisi matahari telah mencapai puncaknya di bagian selatan bumi dan mulai bergerak kembali ke arah utara. Bagi umat muslim di Indonesia, posisi matahari terhadap bumi ini bisa ditandai dengan jatuhnya waktu shalat Isya yang paling larut dalam setahun yaitu sekitar pukul 07.33 malam (untuk daerah Jakarta dsk).

Untuk gejala alam laut pasang, silahkan cari sendiri! :-)




Puasa di daerah yang mempunyai empat musim.
Ada satu pernyataan yang menggelitik bahwa, "Islam adalah agamanya orang-orang Timur Tengah dan orang-orang yang berada di daerah sekitar garis equator (katulistiwa) dan bukan agamanya orang-orang yang tinggal di daerah yang mempunyai empat musim". Pernyataan ini berdasarkan bayangan mereka tentang pelaksanakan ibadah puasa (shaum) di daerah sekitar kutub misalnya daerah negara-negara Skandinavia yang waktu siangnya (kadang-kadang) panjang sekali dibanding dengan panjang waktu siang (puasa) di Indonesia misalnya.

Ada keadilan Zat Yang Maha Pencipta yang menciptakan alam semesta ini. Allah swt mempergilirkan bumi (sudut bumi) terhadap posisi matahari, sehingga setiap belahan bumi utara, sekitar equator dan selatan secara bergantian mendapatkan sinar matahari yang cukup... subhanallah.

Juga kalender Islam yang berpatokan pada peredaran bulan (qomariah) dan bukan pada peredaran matahari (syamsiah), memungkinkan mendapatkan keadilan waktu dalam pelaksanaan ibadah puasa ...subhanallah.

Coba perhatikan siklus bulan puasa (Ramadhan) yang posisinya terus berubah dalam penanggalan tahun Masehi, tidak tetap setiap tahunnya. Hal ini memungkinkan mereka (muslim) yang melaksanakan puasa (shaum) di daerah yang mempunyai 4 musim, suatu saat akan mengalami waktu shaum yang panjang sekali dan pendek sekali. Dan kalau dirata-ratakan, panjang waktu shaum mereka sama dengan waktu shaum saudara-saudara muslim mereka lainnya yang berada di sekitar equator. Allah swt Maha Adil!

Bulan adalah moon adalah month!
Setiap awal bulan (month) di tahun Masehi belum tentu bulan (moon) pada posisi bulan sabit. Tapi setiap awal bulan (month) di tahun Hijriah pasti bulan (moon) pada posisi bulan sabit awal.

Q2.189. "Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan haji..."
Q10.5. "Dia-lah yg menjadikan matahari bersinar & bulan bercahaya & ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun & perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yg demikian itu melainkan dgn hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yg mengetahui".

Sebagian dalil dalam Quran mengenai Waktu di sisi Allah swt dan Malaikat-malaikat-Nya
• Q32.5. Dia (Allah swt) mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu (1.000) tahun menurut perhitunganmu.
• Q22.47. …Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.
• Q70.4. Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu (50.000) tahun.
• Q6.62. Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yg sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. Dan Dia-lah Pembuat Perhitungan yang paling cepat.

Wallahu'alam...

Baca Juga: Mengapa Air Laut Asin?


(5) Lima Kunci...




1. Ilmu; Iqra!
Menuntut ilmu wajib atas setiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)” [HR.Ibnu Majah]
...Baca terus!

2. Ikhlas; Niat Ikhlash 
Ikhlash adalah murni dalam mentauhidkan Allah swt.
Ikhlash adalah kemerdekaan yang paling hakiki, kemerdekaan dari ketergantungan dan pengharapan (berharap) kepada selain Allah. Merdeka dari rasa ingin dipuji, ingin dihormati, ingin diakui, ingin dihargai, merdeka dari ketergantungan kepada ilaah harta, ilaah posisi -kekuasaan & jabatan, ilaah 'Kyai', ilaah paranormal dan ilaah-ilaah lainnya illa Allah
...Baca terus!

3. Tahu Tujuan Hidup; Tujuan Penciptaan Jin & Manusia
Q51.56. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku. 
...Baca terus!

4. Tahu Musuh; Tiga Hal tentang Iblis
Q18:50 Q38:79 Q17:62 Q6:32 Q35:05 Q2:30 Q2:1-5...
  1. Karena memang Iblis adalah makhluk dari jenis Jin... (ghaib; tidak terlihat)
  2. Karena memang Iblis dipanjangkan umurnya sampai akhir zaman...
  3. Karena memang Iblis bertekad akan menyesatkan semua manusia keturunan Adam as kecuali sebahagian kecil...
karena Hidup hanyalah Sebuah Permainan...
dan karena Allah swt Maha Berkehendak.

Syaithon (syetan; setan; syaitan) adalah mereka dari golongan jin dan/atau manusia yang menjadi pengikut-pengikut Iblis

5. Menjadi yang Sedikit; Yang Sebagian Kecil
Q6:116. Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)*.

*Seperti menghalalkan apa-apa yang telah diharamkan Allah dan mengharamkan apa-apa yang telah dihalalkan Allah; menyatakan bahwa Allah mempunyai anak.


Bismillahirrahmanirrahim...
  • Demi masa.
  • Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
  • kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
(QS Al ´Ashr 1-3)


Terus Memberi Nasehat!

(Untuk) Sebagian pemimpin-pemimpin negara dengan penduduk Muslim terbesar... (2010)



Keterangan gambar:
Pak SBY & Bu Ani (Indonesia), Hosni Mubarak & Isteri (Mesir), Asif Ali Zardari & Isteri (Pakistan), Pervez Musharraf & Isteri (Pakistan), Zine El Abidine Ben Ali & Isteri (Tunisia), Goodluck Jonathan & Isteri (Nigeria), King Abdullah II & Isteri (Jordania), Bashar al Assad & Isteri (Suriah), Iraq, Afghanistan ... (Unserviceable, nolak menjadi boneka?)

Q33:59. Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang


Islam bukanlah negara
Islam bukanlah bangsa
Islam bukanlah kelompok

Islam bukanlah individu
tapi
Islam bisa tegak di atasnya!

Islam adalah fitrah
Islam adalah berserah diri
Islam adalah kebenaran
Islam adalah ad-dien
Islam adalah cara hidup
Islam adalah jalan hidup...


Islam adalah mengesakan (men-tauhid-kan) Allah swt.
Islam adalah 'jalan yg lurus' dari orang-orang shaleh dulu sampai akhir zaman
Islam adalah jalan selamat menuju ridha Sang Pencipta...



Abdullah Gul & Isteri (Turki)
 TERUS MEMBERI NASEHAT! ===>
Q103:1-3. Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Q51:55. Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman.

Q79. An Naazi'aat 40-41 Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). 

"Hampir tiba suatu masa dimana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang kelaparan mengerumuni hidangan mereka." Maka salah seorang sahabat bertanya,"Apakah karena jumlah kami yang sedikit pada masa itu?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab,"Bahkan, pada masa itu jumlah kamu banyak sekali, tetapi kamu umpama BUIH di lautan, dan Allah akan mencabut 'rasa gentar' terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit al-wahnu." Seorang sahabat bertanya, "Apakah itu al-wahnu itu, ya Rasulullah?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Cinta dunia dan takut mati." (HR Abu Dawud & Ahmad) 

“Masa kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, lalu Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian, selama beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, lalu Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa raja-raja yang menggigit selama beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, lalu Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa raja-raja yang memaksakan kehendak dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan terulang kembali kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian. Kemudian beliau terdiam... (HR Ahmad dengan derajat Hasan)


KOTAKS...





Baca Juga: 


►►► “Sesungguhnya syaitan telah berputus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat di jazirah Arab, akan tetapi dia mengadu domba (menimbulkan permusuhan) di antara mereka.” (HR Muslim, 2812)


[tuning]


“Ruh-ruh manusia diciptakan laksana prajurit berbaris, maka mana yang saling kenal di antara satu sama lain akan bersatu. Dan mana yang saling mengingkari di antara satu sama lain akan berpisah.”
(HR Muslim 4773)


Wallahu'alamu...
...astaghfirullah ..astaghfirullah ..astaghfirullah!

“Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".” (QS Al-Kahfi 29)
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, niscaya Kami akan menunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS Al-’Ankabut 69)