La Tahzan (Zangan Berzedih!)
:: La Tahzan, Jangan Bersedih, perbanyaklah istighfar, karena Allah Maha Pengampun! ::
“Dan, hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu & bertaubat kepada- Nya. (Jika kamu mengerjakan yg demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yg baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yg telah ditentukan & Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yg mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS Hud: 3)
Dalam sebuah hadits disebutkan: "Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kecemasan & akan membukakan pintu keluar dari setiap kesempitan."
Juga, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang yg dalam catatan amalnya terdapat permohonan ampun (istighfar) yg banyak, Rasulullah saw bersabda: "Bahagia bagi orang yg terdapat pada catatan amalnya istighfar yg banyak" (HR. ibnu Majah, Ahmad & Abu Daud).
Kita harus banyak (pagi & petang) membaca sayyidul istighfar, sebagaimana termuat dalam hadits Shahih Bukhari: “Dari Syadad bin Aus Radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam, Syaidul Istighfar itu ialah: Allahumma… sampai… illa Anta. Barang siapa yg membacanya di siang hari dgn penuh keyakinan kemudian ia mati pada hari itu sebelum petang maka ia termasuk ahli syurga. Dan barangsiapa yg membacanya di malam hari dgn penuh keyakinan, kemudian ia mati pada hari itu sebelum pagi maka ia termasuk ahli Syurga.”
"Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tdk ada Ilah selain Engkau. Engkau ciptakan aku, & aku adalah hamba-Mu. Aku akan menjalankan semua janjiku untuk-Mu dg segala kemampuanku. Aku berlindung kepada- Mu dari keburukan yg aku lakukan. Aku kembali kepada-Mu dg segala nikmat-Mu atasku & aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku karena tdk ada yg memberi ampunan terhadap dosa-dosa kecuali Engkau."
Do’a taubat Nabi Adam as:
Rabbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khosiriin…
(Allah, Tuhan kami, sungguh kami telah mendzolimi diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta menyayangi kami, sungguh kami termasuk orang-orang yang merugi…)
Do'anya Nabi Yunus as saat di dalam perut ikan:
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min al-dzaalimiin…
(Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang dzalim). [See: Al-Anbiya': 87]
More: http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=591&Itemid=30
:: La Tahzan, Hasbunallah (Cukuplah Allah) menjadi penolong kami & Allah adalah sebaik-baik pelindung ::
Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dg apa yg dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, & menunggu dg sabar pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yg paling agung & sifat paling mulia dari seorang mukmin. Dan ketika seorang hamba tenang bahwa apa yg akan terjadi itu baik baginya, & ia menggantungkan setiap permasalahannya hanya kepada Rabb-nya, maka ia akan mendapatkan pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Allah.
Ketika Nabi Ibrahim as dilempar ke dalam kobaran api, ia mengucapkan, "Hasbunallah wa ni'mal wakil", maka Allah pun menjadikan api yg panas itu dingin seketika. Dan Ibrahim pun tdk terbakar. Demikian halnya yg dilakukan Rasulullah & para sahabatnya. Tatkala mendapat ancaman dari pasukan kafir & penyembah berhala, mereka juga mengucapkan, "Hasbunallah wa ni'mal wakil."
“(Cukuplah Allah menjadi Penolong kami & Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dg nikmat & karunia (yg besar dari) Allah, mereka tdk mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan, Allah mempunyai karunia yg besar.” (QS Ali 'Imran: 173-174)
Manusia tdk akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, & mencegah setiap malapetaka dg kekuatannya sendiri. Sebab, manusia adalah makhluk yg sangat lemah. Mereka akan mampu menghadapi semua itu dg baik hanya bila bertawakal kepada Rabb-nya, percaya sepenuhnya kepada Pelindungnya, & menyerahkan semua perkara kepada-Nya. Karena, jika tdk demikian, jalan keluar mana lagi yg akan ditempuh manusia yg lemah tak berdaya ini saat menghadapi ujian & cobaan?
“Dan, hanya kepada Allahlah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benar- benar beriman.” (QS Al-Ma'idah: 23)
“Dan, cukuplah Rabb-mu menjadi Pemberi Petunjuk & Penolong.” (QS Al-Furqan: 31)
Tawakkal
“Barangsiapa bertaqwa kpd Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rizki dari arah yg tdk disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kpd Allah, niscaya akan mencukupinya. Sehingga Allah melaksanakan urusan (yg dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS Ath-Thalaq: 2-3)
Orientasi kita haruslah kpd kedekatan kepada Allah bukan kepada materi, yakinlah akan jaminan Allah mengenai rizki. Sehingga kita tidak dibingungkan atau dicemaskan dgn bagaimana sekolah anak nanti, makan apa anak kita nanti, dimana kuliah anak kita nanti dst. Allah telah menetapkan rizki bagi setiap makhuk-Nya. Kita hanya dituntut oleh Allah swt untuk bertaqwa dan memperbagus cara kita dalam mencari (menjemput) jatah rizki. Tidakkah terlihat sejak terlahir seorang bayi, maka bersamaan itu pula keluar air susu ibunya.
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dgn kemiskinan & menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya & karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui." (QS Al Baqarah: 268)
Banyak anak muda yg menangguhkan pernikahannya dgn alasan belum memiliki pekerjaan tetap atau belum cukup uang untuk berkeluarga. Sebagian mereka mengatakan “Entar anak istri saya mau dikasih makan apa?” Kewajiban kitalah sebagai orangtua, sahabat atau apapun untuk menjelaskan & menyampaikan bahwa “urusan rizki serahkan sepenuhnya kepada Allah swt”. Seekor burung yg hanya dgn paruh, sayap & kaki saja bisa hidup sampai batas taqdirnya, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Sekiranya kalian bertaqwa kpd Allah dgn sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah akan memberimu rizki sebagaimana Dia memberi rizki kpd burung, yg di pagi hari perutnyadlm keadaan kosong lalu pulang di sore harinya dalam keadaan kenyang” (HR Tirmidzi)
Rasulullah saw telah memberikan sebaik-baik contoh (teladan) dalam setiap hal. Rasulullah saw yg selalu dibimbing dan jijaga serta dijamin Allah swt masuk surga, beliau selalu mencontohkan aplikasi tawakal dlm setiap aspek kehidupannya. Beliau selalu berdo’a dan berserah diri ketika hendak tidur, beliau berdo’a “bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla walaa quwwata illaa billaah” ketika hendak keluar rumah, beristigfar tidak kurang dari seratus kali dalam sehari, dll.
Dr. Abdullah Azzam ra mengatakan bertawakal bukan berarti meninggalkan usaha dan ikhtiar. Tawakal artinya percaya penuh kepada Allah Azza wa Jalla & mengetahui bahwa yg memberi manfaat, mudharat, dan mencegah adalah hanya Allah swt semata. Tawakal berbanding lurus dg keimanan seseorang. Juga menurutnya, tingkat tawakkal ada 3 tingkatan:
1. Tingkatan tdk mengeluh terhadap penyakit, kesempitan rizki, kefakiran dll.
2. Tingkatan Ridha dg semua apa yg ditetapkan oleh Allah swt terhadap kita
3. Tingkatan Mahabbah, menyenangi apa saja yg datang pd diri kita baik berupa nikmat maupun musibah.
Seorang mukmin tidak boleh ber-tawakkal kepada dirinya sendiri!
Totalitas dalam bergantung dan bertawakkal kepada Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan do'a (pagi dan sore) sbb:
"Wahai Rabb yang Maha hidup, Wahai Rabb yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun" (HR Hakim)
Renungan:
Al Qur'an mengisahkan, Ibrahim as & Ya'qub as senantiasa mewasiatkan kepada anak-anaknya tentang agama Tauhid. Bahkan Ya'qub as disaat-saat menjelang maut menjemputnya, menyempatkan diri bertanya kepada anak-anaknya: "madzaa ta'buduuna min ba'di" (Apa yg akan kalian sembah setelah kematianku)? (QS Al Baqarah: 133).
Baca juga ini...!
:: La Tahzan, Semua Hal Terjadi Sesuai Qadha' & Qadar ::
Ini merupakan keyakinan (rukun iman) orang-orang Islam & para pengikut setia Rasulullah saw Yakni, keyakinan mereka bahwa segala sesuatu di dunia ini tdk akan pernah ada & terjadi tanpa sepengetahuan, izin, & ketentuan Allah.
“Tiada suatu bencana pun yg menimpa di bumi & (tdk pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yg demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS Al-Hadid: 22)
“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al-Qamar: 49)
“Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dg sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, & buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar.” (QS Al-Baqarah: 155)
QS 57. Al Hadiid: 22-23. “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, …”
“Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, niscaya Dia akan memberinya cobaan.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah r.a.)
Siklus dalam kehidupan seorang mukmin...
Dalam sebuah hadits disebutkan: "Sungguh unik perkara orang mukmin itu! Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin."
Rasulullah juga bersabda: "Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah, & engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh makhluk itu berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu berupa sesuatu, niscaya mereka tdk akan mampu memberikan manfaat kepadamu selain berupa sesuatu yg telah ditetapkan Allah bagimu. Dan, seandainya mereka semua berkumpul untuk mencelakakanmu dg sesuatu, niscaya mereka tdk akan mampu mencelakakanmu kecuali dg sesuatu yg ditetapkan Allah atasmu. Pena-pena telah kering & lembaran- lembaran telah dilipat."
Dalam sebuah hadits shahih yg lain disebutkan: "Ketahuilah bahwa apa yg menimpamu tdk akan luput darimu, & apa yg tdk akan menimpamu tdk akan pernah menimpamu."
Beliau juga bersabda, "Kejarlah apa yg bermanfaat untukmu, & mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah & jangan pernah berkata, 'Kalau saja aku melakukan yg begini pasti akan jadi begini.' Tapi katakanlah, Allah telah mentakdirkan, & apa yg Dia kehendaki pasti akan Dia lakukan."
Dalam sebuah hadits shahih yg diriwayatkan dari Rasulullah dia bersabda, “Allah tdk menentukan sebuah qadha' bagi hamba kecuali qadha' itu baik baginya."
Pernah sebuah pertanyaan tentang kemaksiatan dilontarkan kepada Syaikhul Islam ibnu Taimiyah, "Apakah maksiat itu baik bagi seorang hamba?" Dia menjawab, "Ya! Namun dg syarat dia harus menyesali, bertaubat, beristighfar, & merasa sangat bersalah."
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, & boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tdk mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 216)
:: La Tahzan, Ingatlah Allah selalu! ::
“Ingatlah, hanya dg mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS Ar-Ra'd: 28)
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS Al-Baqarah: 152)
“Wahai orang-orang yg beriman, banyaklah kamu mengingat nama Allah & bertasbihlah di waktu pagi & petang.” (QS Al-Ahzab: 41)
“Hai orang-orang yg beriman, janganlah harta-hartamu & anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.” (QS Al-Munafiqun: 9)
“Dan, ingatlah Rabb-mu jika kamu lupa.” (QS Al-Kahfi: 24)
“Dan, bertasbihlah dg memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari & di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (QS Ath-Thur: 48-49)
“Hai orang-orang yg beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu & sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS Al-Anfal: 45)
Disebutkan dalam hadits shahih: "Perumpamaan orang yg mengingat Rabb-nya & yg tdk mengingat Rabb-nya adalah seperti orang yg hidup & orang yg mati."
Dalam sebuah hadits dikisahkan, syahdan seseorang mendatangi Rasulullah & berkata kepadanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam telah terlalu banyak untukku, sementara usiaku sudah tua, maka kabarkanlah kepadaku sesuatu yg dapat aku pegang teguh." Rasulullah menjawab, "Selama lidahmu basah dg berdzikir kepada Allah."
Jangan Bersedih & Putus Asa dari Rahmat Allah!
“Sesungguhnya, tiada berputus ada dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.”
(QS Yusuf: 87)
Nikmati Takdir atau ubahlah Takdir dengan DO'A!
Wallahu ‘alam.
Download eBook La Tahzan silahkan klik di sini!
Download juga:
Adab ketika Sakit
Dgn memurnikan Tauhid & Bertawakal hanya kepada Allah swt dapat mengantarkan ke dalam 70 ribu orang yg masuk surga tanpa hisab & tanpa adzab
“Dan, hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu & bertaubat kepada- Nya. (Jika kamu mengerjakan yg demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yg baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yg telah ditentukan & Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yg mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS Hud: 3)
Dalam sebuah hadits disebutkan: "Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kecemasan & akan membukakan pintu keluar dari setiap kesempitan."
Juga, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi orang yg dalam catatan amalnya terdapat permohonan ampun (istighfar) yg banyak, Rasulullah saw bersabda: "Bahagia bagi orang yg terdapat pada catatan amalnya istighfar yg banyak" (HR. ibnu Majah, Ahmad & Abu Daud).
Kita harus banyak (pagi & petang) membaca sayyidul istighfar, sebagaimana termuat dalam hadits Shahih Bukhari: “Dari Syadad bin Aus Radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam, Syaidul Istighfar itu ialah: Allahumma… sampai… illa Anta. Barang siapa yg membacanya di siang hari dgn penuh keyakinan kemudian ia mati pada hari itu sebelum petang maka ia termasuk ahli syurga. Dan barangsiapa yg membacanya di malam hari dgn penuh keyakinan, kemudian ia mati pada hari itu sebelum pagi maka ia termasuk ahli Syurga.”
"Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tdk ada Ilah selain Engkau. Engkau ciptakan aku, & aku adalah hamba-Mu. Aku akan menjalankan semua janjiku untuk-Mu dg segala kemampuanku. Aku berlindung kepada- Mu dari keburukan yg aku lakukan. Aku kembali kepada-Mu dg segala nikmat-Mu atasku & aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku karena tdk ada yg memberi ampunan terhadap dosa-dosa kecuali Engkau."
Do’a taubat Nabi Adam as:
Rabbana dzolamna anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khosiriin…
(Allah, Tuhan kami, sungguh kami telah mendzolimi diri kami sendiri. Dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta menyayangi kami, sungguh kami termasuk orang-orang yang merugi…)
Do'anya Nabi Yunus as saat di dalam perut ikan:
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu min al-dzaalimiin…
(Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang dzalim). [See: Al-Anbiya': 87]
More: http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=591&Itemid=30
:: La Tahzan, Hasbunallah (Cukuplah Allah) menjadi penolong kami & Allah adalah sebaik-baik pelindung ::
Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dg apa yg dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, & menunggu dg sabar pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yg paling agung & sifat paling mulia dari seorang mukmin. Dan ketika seorang hamba tenang bahwa apa yg akan terjadi itu baik baginya, & ia menggantungkan setiap permasalahannya hanya kepada Rabb-nya, maka ia akan mendapatkan pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Allah.
Ketika Nabi Ibrahim as dilempar ke dalam kobaran api, ia mengucapkan, "Hasbunallah wa ni'mal wakil", maka Allah pun menjadikan api yg panas itu dingin seketika. Dan Ibrahim pun tdk terbakar. Demikian halnya yg dilakukan Rasulullah & para sahabatnya. Tatkala mendapat ancaman dari pasukan kafir & penyembah berhala, mereka juga mengucapkan, "Hasbunallah wa ni'mal wakil."
“(Cukuplah Allah menjadi Penolong kami & Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka mereka kembali dg nikmat & karunia (yg besar dari) Allah, mereka tdk mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan, Allah mempunyai karunia yg besar.” (QS Ali 'Imran: 173-174)
Manusia tdk akan pernah mampu melawan setiap bencana, menaklukkan setiap derita, & mencegah setiap malapetaka dg kekuatannya sendiri. Sebab, manusia adalah makhluk yg sangat lemah. Mereka akan mampu menghadapi semua itu dg baik hanya bila bertawakal kepada Rabb-nya, percaya sepenuhnya kepada Pelindungnya, & menyerahkan semua perkara kepada-Nya. Karena, jika tdk demikian, jalan keluar mana lagi yg akan ditempuh manusia yg lemah tak berdaya ini saat menghadapi ujian & cobaan?
“Dan, hanya kepada Allahlah hendaknya kamu bertawakal jika kamu benar- benar beriman.” (QS Al-Ma'idah: 23)
“Dan, cukuplah Rabb-mu menjadi Pemberi Petunjuk & Penolong.” (QS Al-Furqan: 31)
Tawakkal
“Barangsiapa bertaqwa kpd Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rizki dari arah yg tdk disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kpd Allah, niscaya akan mencukupinya. Sehingga Allah melaksanakan urusan (yg dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS Ath-Thalaq: 2-3)
Orientasi kita haruslah kpd kedekatan kepada Allah bukan kepada materi, yakinlah akan jaminan Allah mengenai rizki. Sehingga kita tidak dibingungkan atau dicemaskan dgn bagaimana sekolah anak nanti, makan apa anak kita nanti, dimana kuliah anak kita nanti dst. Allah telah menetapkan rizki bagi setiap makhuk-Nya. Kita hanya dituntut oleh Allah swt untuk bertaqwa dan memperbagus cara kita dalam mencari (menjemput) jatah rizki. Tidakkah terlihat sejak terlahir seorang bayi, maka bersamaan itu pula keluar air susu ibunya.
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dgn kemiskinan & menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya & karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui." (QS Al Baqarah: 268)
Banyak anak muda yg menangguhkan pernikahannya dgn alasan belum memiliki pekerjaan tetap atau belum cukup uang untuk berkeluarga. Sebagian mereka mengatakan “Entar anak istri saya mau dikasih makan apa?” Kewajiban kitalah sebagai orangtua, sahabat atau apapun untuk menjelaskan & menyampaikan bahwa “urusan rizki serahkan sepenuhnya kepada Allah swt”. Seekor burung yg hanya dgn paruh, sayap & kaki saja bisa hidup sampai batas taqdirnya, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Sekiranya kalian bertaqwa kpd Allah dgn sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah akan memberimu rizki sebagaimana Dia memberi rizki kpd burung, yg di pagi hari perutnyadlm keadaan kosong lalu pulang di sore harinya dalam keadaan kenyang” (HR Tirmidzi)
Rasulullah saw telah memberikan sebaik-baik contoh (teladan) dalam setiap hal. Rasulullah saw yg selalu dibimbing dan jijaga serta dijamin Allah swt masuk surga, beliau selalu mencontohkan aplikasi tawakal dlm setiap aspek kehidupannya. Beliau selalu berdo’a dan berserah diri ketika hendak tidur, beliau berdo’a “bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla walaa quwwata illaa billaah” ketika hendak keluar rumah, beristigfar tidak kurang dari seratus kali dalam sehari, dll.
Dr. Abdullah Azzam ra mengatakan bertawakal bukan berarti meninggalkan usaha dan ikhtiar. Tawakal artinya percaya penuh kepada Allah Azza wa Jalla & mengetahui bahwa yg memberi manfaat, mudharat, dan mencegah adalah hanya Allah swt semata. Tawakal berbanding lurus dg keimanan seseorang. Juga menurutnya, tingkat tawakkal ada 3 tingkatan:
1. Tingkatan tdk mengeluh terhadap penyakit, kesempitan rizki, kefakiran dll.
2. Tingkatan Ridha dg semua apa yg ditetapkan oleh Allah swt terhadap kita
3. Tingkatan Mahabbah, menyenangi apa saja yg datang pd diri kita baik berupa nikmat maupun musibah.
Seorang mukmin tidak boleh ber-tawakkal kepada dirinya sendiri!
Totalitas dalam bergantung dan bertawakkal kepada Allah subhanahu wata’ala. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan do'a (pagi dan sore) sbb:
Yaa Hayyu, Yaa Qayyuum, bi rohmatika astaghiits, ashlihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii illa nafsii thorfata ‘ain
"Wahai Rabb yang Maha hidup, Wahai Rabb yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan serahkan kepadaku meski sekejap mata sekalipun" (HR Hakim)
Renungan:
Al Qur'an mengisahkan, Ibrahim as & Ya'qub as senantiasa mewasiatkan kepada anak-anaknya tentang agama Tauhid. Bahkan Ya'qub as disaat-saat menjelang maut menjemputnya, menyempatkan diri bertanya kepada anak-anaknya: "madzaa ta'buduuna min ba'di" (Apa yg akan kalian sembah setelah kematianku)? (QS Al Baqarah: 133).
Baca juga ini...!
:: La Tahzan, Semua Hal Terjadi Sesuai Qadha' & Qadar ::
Ini merupakan keyakinan (rukun iman) orang-orang Islam & para pengikut setia Rasulullah saw Yakni, keyakinan mereka bahwa segala sesuatu di dunia ini tdk akan pernah ada & terjadi tanpa sepengetahuan, izin, & ketentuan Allah.
“Tiada suatu bencana pun yg menimpa di bumi & (tdk pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yg demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS Al-Hadid: 22)
“Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al-Qamar: 49)
“Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dg sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, & buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yg sabar.” (QS Al-Baqarah: 155)
QS 57. Al Hadiid: 22-23. “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. 23. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, …”
“Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, niscaya Dia akan memberinya cobaan.” (HR Bukhari dari Abu Hurairah r.a.)
Siklus dalam kehidupan seorang mukmin...
Dalam sebuah hadits disebutkan: "Sungguh unik perkara orang mukmin itu! Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga menjadi sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin."
Rasulullah juga bersabda: "Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah, & engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh makhluk itu berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu berupa sesuatu, niscaya mereka tdk akan mampu memberikan manfaat kepadamu selain berupa sesuatu yg telah ditetapkan Allah bagimu. Dan, seandainya mereka semua berkumpul untuk mencelakakanmu dg sesuatu, niscaya mereka tdk akan mampu mencelakakanmu kecuali dg sesuatu yg ditetapkan Allah atasmu. Pena-pena telah kering & lembaran- lembaran telah dilipat."
Dalam sebuah hadits shahih yg lain disebutkan: "Ketahuilah bahwa apa yg menimpamu tdk akan luput darimu, & apa yg tdk akan menimpamu tdk akan pernah menimpamu."
Beliau juga bersabda, "Kejarlah apa yg bermanfaat untukmu, & mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah & jangan pernah berkata, 'Kalau saja aku melakukan yg begini pasti akan jadi begini.' Tapi katakanlah, Allah telah mentakdirkan, & apa yg Dia kehendaki pasti akan Dia lakukan."
Dalam sebuah hadits shahih yg diriwayatkan dari Rasulullah dia bersabda, “Allah tdk menentukan sebuah qadha' bagi hamba kecuali qadha' itu baik baginya."
Pernah sebuah pertanyaan tentang kemaksiatan dilontarkan kepada Syaikhul Islam ibnu Taimiyah, "Apakah maksiat itu baik bagi seorang hamba?" Dia menjawab, "Ya! Namun dg syarat dia harus menyesali, bertaubat, beristighfar, & merasa sangat bersalah."
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, & boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tdk mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 216)
:: La Tahzan, Ingatlah Allah selalu! ::
“Ingatlah, hanya dg mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS Ar-Ra'd: 28)
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS Al-Baqarah: 152)
“Wahai orang-orang yg beriman, banyaklah kamu mengingat nama Allah & bertasbihlah di waktu pagi & petang.” (QS Al-Ahzab: 41)
“Hai orang-orang yg beriman, janganlah harta-hartamu & anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.” (QS Al-Munafiqun: 9)
“Dan, ingatlah Rabb-mu jika kamu lupa.” (QS Al-Kahfi: 24)
“Dan, bertasbihlah dg memuji Rabb-mu ketika kamu bangun berdiri. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari & di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar).” (QS Ath-Thur: 48-49)
“Hai orang-orang yg beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu & sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS Al-Anfal: 45)
Disebutkan dalam hadits shahih: "Perumpamaan orang yg mengingat Rabb-nya & yg tdk mengingat Rabb-nya adalah seperti orang yg hidup & orang yg mati."
Dalam sebuah hadits dikisahkan, syahdan seseorang mendatangi Rasulullah & berkata kepadanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam telah terlalu banyak untukku, sementara usiaku sudah tua, maka kabarkanlah kepadaku sesuatu yg dapat aku pegang teguh." Rasulullah menjawab, "Selama lidahmu basah dg berdzikir kepada Allah."
Jangan Bersedih & Putus Asa dari Rahmat Allah!
“Sesungguhnya, tiada berputus ada dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.”
(QS Yusuf: 87)
Nikmati Takdir atau ubahlah Takdir dengan DO'A!
Wallahu ‘alam.
Download eBook La Tahzan silahkan klik di sini!
Download juga:
Adab ketika Sakit
Dgn memurnikan Tauhid & Bertawakal hanya kepada Allah swt dapat mengantarkan ke dalam 70 ribu orang yg masuk surga tanpa hisab & tanpa adzab
No comments:
Post a Comment