Amerika itu Negeri Muslim yang Hilang

Muslim Indian
Suatu malam ditingkah rinai gerimis yang membasahi aspal jalan, saya melangkah masuk ke sebuah resto besar dan cukup terkenal di daerah elit Kemang, Jakarta Selatan. Ba’da Isya itu saya ada janji bertemu dengan dua sahabat yang sudah beberapa bulan tidak pernah bertemu muka, kecuali lewat media sosial saja. Yang pertama seorang Chef Selebritis yang lengannya dipenuhi tatto namun telah menyandang gelar haji dan sekarang tengah menekuni Islam dengan baik, bahkan sudah mengembalikan beberapa sahabatnya ke jalan Islam. Yang kedua seorang lelaki muda yang punya karir cemerlang sebagai direktur utama sebuah perusahaan nasional-pribumi dengan jumlah karyawannya mencapai 16.000 orang. Keislamannya pun cukup baik. Keduanya cucu dari tokoh-tokoh nasional Indonesia di masa keemasan di zaman Bung Karno.

Sambil menyantap makanan, kami ngobrol ngalor-ngidul sambil ditingkahi gurauan. Tiba-tiba Chef yang aktif dalam komunitas motor besar itu bertanya kepada saya,

“Riz, elo kapan naik haji?”

Deg! Saya terdiam. Saya hanya nyengir dan malah bertanya kepada sahabat dirut yang satu lagi,

“Nah, kalo Mas sudah pernah ke Mekkah belum?”

Sang Dirut muda yang wajahnya sekilah mirip penyanyi Dian Pramana Putera itu tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya,

“Belum.”

Chef bertubuh tinggi besar laiknya anak-anak motor besar itu berkata bijak, “Kalo ada kesempatan, pergilah ke Mekkah. Di sana dunia itu satu: Islam!”

Sambil bercanda saya berkata, “Saya ingin keliling Eropa dan Amerika dulu sebelum ke Mekkah, Chef…”

Dia malah tertawa, “Saya sudah keliling Amerika dan Eropa berkali-kali. Dan apa yang ada di sana? Di jalanan ramai di New York misalnya, itu dipenuhi orang-orang berbagai warna. Bule nyaris tidak kelihatan. Orang Islam yang banyak ada di sana sekarang ini. Demikian juga di kota-kota besar di Eropa. Islam itu dunia, Riz…”

Saya takjub mendengarnya. Chef itu meneruskan ceritanya tentang perjalanannya menyinggahi berbagai pelosok dunia. Juga peristiwa-peristiwa aneh di dalam kehidupannya. Wajar saja, karena sahabat saya yang satu ini dianugerahi Allah Swt kebisaan yang jarang sekali dimiliki manusia biasa. Dia mampu melihat “dunia lain”, bahkan mampu melakukan proyeksi astral.

Tak terasa jarum jam sudah nyaris menyentuh puncak malam. Karena besok bukan hari libur, silaturahim ini saya sudahi. Kami pun berpisah dengan janji akan mengadakan pertemuan serupa tapi nanti di daerah Kuningan dimana Sang Dirut muda ini berkantor.

Muslimah Indian
Dalam perjalanan pulang menembus gelapnya malam, saya terus memikirkan tentang Amerika, yang menurut pengamatan sahabat Chef saya tadi akan kembali menjadi negeri kaum Muslimin.

Ya, sebelum bernama Amerika (catatan: benua ini dinamakan “Amerika” oleh Colombus dengan mengambil nama temannya yang bernama Amerigo Vespucci), benua besar itu memang milik kaum Muslimin. Christopher Colombus pun mengakui hal itu dari catatan hariannya.

Colombus, Sang Pewaris Templar

Christopher Colombus sebenarnya bukan penemu daratan besar ini, pun bukan pula Laksamana Muslim Cheng Ho yang 70 tahun tiba lebih dulu di Amerika ketimbang Colombus. Lima abad sebelum Colombus tiba, para pelaut Islam dari Granada dan Afrika Barat, sudah menjejakkan kaki di daratan-benua yang masih perawan dan hanya ditinggali suku-suku asli yang tersebar di beberapa bagiannya.

Imigran Muslim pertama di daratan ini tiba sekira tahun 900 hingga setengah abad kemudian pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah. Salah satunya bernama Khasykhasy Ibn Said Ibnu Aswad dari Cordoba. Orang-orang Islam inilah yang mendakwahkan Islam pertama kali pada suku-suku asli Amerika. Sejumlah suku Indian Amerika pun telah memeluk Islam saat itu. Suku-suku itu antara lain suku Iroquois dan Alqonquin.

Setelah jatuhnya Granada pada 1492, disusul Inquisition yang dilakukan Gereja terhadap kaum Muslim dan Yahudi di Spanyol, maka imigran gelombang kedua tiba di Amerika pada pertengahan abad ke-16 Masehi. Raja Spanyol, Carlos V, di tahun 1539 sempat mengeluarkan larangan bagi Muslim Spanyol untuk hijrah ke Amerika.

Bahkan, menurut prasasti berbahasa Arab yang ditemukan di Mississipi Valey dan Arizona, dikatakan jika orang-orang Islam yang datang ke daratan ini juga membawa gajah dari Afrika!

Colombus sendiri baru datang ke “Amerika” di akhir abad ke-15 Masehi ketika benua itu sudah didiami Muslimin Indian. Dalam ekspedisi pertamanya, Colombus dibantu dua nakhoda Muslim bersaudara: Martin Alonzo Pizon yang memimpin kapal Pinta dan Vicente Yanez Pizon yang ada di kapal Nina. Keduanya kerabat Sultan Maroko dari Dinasti Marinid, Abuzayan Muhammad III (1362-1366).

Bahkan, Colombus sendiri, di dalam catatan perjalanannya, menulis bahwa pada hari Senin, 21 Oktober 1492, ketika berlayar di dekat Gibara di tenggara pantai Kuba, dia mengaku melihat sebuah masjid dengan menaranya yang tinggi yang berdiri di atas puncak bukit yang indah.

Doktor Barry Fell dari Oxford University juga menemukan jika berabad sebelum Colombus tiba di Amerika, sekolah-sekolah Islam sudah tersebar di banyak wilayah, antara lain di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe, Mesa Verde di Colorado, Hickison Summit Pass di Nevada, Mimbres Valley di Mexico, dan Tipper Canoe-Indiana.

Hal ini dikuatkan dengan temuan nama-nama Islam di berbagai kota besar di Amerika Serikat. Di tengah kota Los Angeles terdapat daerah bernama Alhambra, juga nama Teluk El-Morro dan Alamitos. Juga nama-nama seperi Andalusia, Aladdin, Alla, Albani, Alameda, Almansor, Almar, Amber, Azure, dan La Habra.

Di tengah Amerika, dari selatan hingga Illinois, terdapat nama-nama kota kecil seperti Albany, Atalla, Andalusia, Tullahoma, dan Lebanon. Di negara bagian Washington juga ada nama daerah Salem. Di Karibia, kata yang juga berasal dari kata Arab, terdapat nama Jamaika dan Kuba, yang berasal dari bahasa Arab “Quba”. Ibukota Kuba, Havana juga berasal dari bahasa Arab “La Habana”.

Seorang sejarawan bernama Dr. Yousef Mroueh menghitung, di Amerika Utara ada sekurangnya 565 nama Islam pada nama kota, sungai, gunung, danau, dan desa. Di Amerika Serikat sendiri ada 484 dan di Kanada ada 81.

Dua kota suci umat Islam, Mekkah dan Madinah, nama keduanya juga telah ditorehkan para pionir Muslim di tanah Amerika jauh sebelum Colombus lahir. Nama Mecca ada di Indiana, lalu Medina ada di Idaho, New York, North Dakota, Ohio, Tenesse, Texas, Ontario-Canada. Bahkan, di Illinois, ada kota kecil bernama Mahomet yang berasal dari nama Muhammad.

Suku-suku asli Amerika pun, kaum Muslim Indian, banyak yang nama sukunya berasal dari nama Arab, seperti: Apache, Anasazi, Arawak, Cherokee, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mohican, Mohawk, Nazca, Zulu dan Zuni. Bahkan, kepala suku Indian Cherokee yang terkenal, Se-quo-yah, yang menciptakan silabel huruf Indian yang disebut Cherokee Syllabari pada 1821 adalah seorang Muslim yang senantiasa mengenakan sorban, bukan ikat kepala dari bulu burung.

Muslimah Cherokee
Beberapa kepala suku Indian juga selalu mengenakan sorban, di antaranya Kepala Suku Sioux, Chippewa, Yuchi, Iowa, Sauk, Creek, Kansas, Miami, Potawatomi, Fox, Seminole, dan Winnebago. Sampai sekarang, foto-foto yang berasal dari tahun 1835 dan 1870 tersebut masih disimpan dengan rapi di sejumlah museum di Amerika dan juga di arsip nasional.

Columbus sendiri mengetahui bahawa orang-orang Carib (Caribbean) adalah pengikut Nabi Muhammad Saw. Penduduk asli benua besar itu sudah memeluk Islam jauh sebelum Colombus menjejakkan kakinya di sana. Orang-orang Islam dari Pantai Barat Afrika, dan juga armada Cheng Ho, datang ke benua besar tersebut untuk berdagang, bersosialisasi, dan berasimilasi dengan penduduk asli. Beda dengan Colombus yang menginjakkan kaki untuk merampok kekayaan benua besar tersebut.

Para Penjelajah Muslim di Amerika

Catatan yang ada tentang siapa “orang asing” yang pertama kali menjejakkan kakinya di benya besar ini merujuk kepada Khashshah bin Said bin Aswad, yang pada tahun 889 masehi telah mendarat di benua itu. Khashshah merupakan seorang navigator muslim dari Cordoba, Spanyol. Spanyol di masa itu merupakan pusat peradaban Islam di Barat, bagian dari Khilafah Bani Umayah II. Dia menyeberangi lautan Atlantik dan mensyiarkan penduduk asli di benua besar itu hanya terpaut 200-an tahun setelah Rasulullah SAW wafat.

Selain Khashshah, ada banyak pelaut Muslim yang juga mencatatkan perjalananya ke benua besar ini antara lain: Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300-1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369). Mereka semuanya terlebih dahulu tiba di benua besar ketimbang Colombus yang baru tiba pada abad ke-15 Masehi.

Dalam bukunya, “The Meadows of Gold and Quarries of Jewels”, Al-Masudi melaporkan bahawa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888-912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik hingga menemui wilayah yang asing dan disebutnya sebagai Ard-Majhoola. Kemudian beliau kembali dengan membawa pelbagai barangan yang menakjubkan. Selepas penemuan itu, banyak pelayaran menuju daratan di seberang Lautan Atlantik dilakukan. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.

Dr. Youssef Mroueh juga mencatat, pada masa kekuasaan n Khalifah Abdul Rahman III dari Dinasti Umayyah (929-961 M), ada sejumlah ekspedisi orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol menuju ke barat lautan yang gelap dan berkabut, yakni Lautan Atlantik. Setelah itu mereka kembali dengan selamat di Palos dengan membawa banyak barang bernilai hasil berdagang.

Dalam catatan sejarawan Abu Bakr Ibn Umar, pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang pelaut dari Granada, Ibn Farrukh, meninggalkan pelabuhan Kadesh pada Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Canary Island). Ibn Farrukh mengunjungi Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan pelayarannya ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Sepanyol pada Mei 999.

Pelayaran melintasi Lautan Atlantik yang berasal dari Maghribi juga dicatat oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya bertolak dari Tarfayadi Maghribi pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286-1307) raja keenam dalam Dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Caribbean pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan rujukan oleh para saintis Islam.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu juga pernah melakukan pelayaran sehingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300-1384) telah memerincikan eksplorasi geografi ini. Timbuktu yang berada di tengah-tengah Afrika kini seolah terlupakan, padahal lokasi ini dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan, dan pusat keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan baik menuju ke Timbuktu ataupun bermula dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat akan eksplorasinya hingga ke benua baru waktu itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285-1312), yakni saudara Sultan Mansa Kankan Musa (1312-1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintasi Lautan Atlantik sehingga ke Amerika dan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi di antara tahun 1309-1312, satu abad sebelum Colombus. Para eksplorasi ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika dilukiskan di dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I (1517).

Laksamana Ceng Ho

Laksamana Ceng Ho, seorang pendakwah Islam, tiba di benua besar ini 70 tahun lebih awal dari Colombus. Armada Ceng Ho sangat besar, bahkan jika armada Colombus dan Vasco da Gama jika digabungkan maka mereka semua muat dalam sebagian buritan kapal Ceng Ho.


Mari kita bandingkan, Bartholomeus Diaz, orang pertama yang melintasi ujung selatan Benua Afrika (Tanjung Harapan), hanya menggunakan tiga kapal jenis Caravel yang bermuatan 170 orang. Christopher Columbus, yang memulai pelayarannya 3 Agustus 1492, juga menggunakan tiga kapal. Total jumlah awak kapalnya cuma 104 orang. Sedangkan armada Cheng Ho mencapai 357 kapal dengan 27.800 awak. Dari kesemua kapal, sebanyak 62 di antaranya berukuran raksasa yang disebut jung, dengan panjang 132 meter dan lebar 54 meter. Luas geladak utama jung yang berbobot 2.700 metrik ton itu mencapai 4.600 meter persegi. Cukup untuk menampung seluruh armada kapal Columbus plus Vasco da Gama.

Cheng Ho sendiri memiliki nama arab, yaitu Haji Mahmud Shams. Beliau lahir tahun 1371 dan wafat tahun 1433. Ceng Ho melakukan penjelajahan dan dakwah keliling dunia selama 28 tahun, dari tahun 1405 hingga 1433. Kebesaran Ceng Ho merupakan fakta sejarah, namun jika sejarah resmi dunia hari ini malah membesarkan nama Colombus dan Vasco Da Gama, maka itu merupakan suatu penggelapan yang dilakukan pihak-pihak yang tidak menyukai kegemilangan sejarah Islam.

Colombus, Pembantai Muslim Indian dan Penggunaan Senjata Biologi Pertama

Colombus merupakan salah seorang penerus cita-cita Knight Templar. Sejarahnya bisa dirunut dari kisah Grand Master Biarawan Sion, induk dari Knights of Templar, yang juga sering disebut sebagai Nautonnier atau The Navigator (Juru Mudi).

Istilah ini terus dipelihara oleh organisasi-organisasi pewaris Templar selama berabad abad setelah Knights of Templar dibasmi oleh King Philip le Bell dan Paus Clement V (1307-1314). Walau Grand Master Templar kala itu, Jacques de Mollay, dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup, sesuatu yang lazim dimasa tersebut terhadap seseorang yang dituduh Gereja telah melakukan heresy (bidah), namun banyak pemerhati sejarah Eropa abad pertengahan yang meyakini bahwa tidak semua pemimpin atau Raja Eropa melakukan pembasmian Templar secara serius.

Walau tidak lagi mengenakan jubah Templar, kelompok ini masih terus bertahan di Eropa dan meluaskan pengaruhnya ke seluruh dunia hingga sekarang. Pada tahun 1418-1480, René d’Anjou (René dari Anjou, Rene Sang Budiman) menjadi Grand Master Italia. Bangsawan Yahudi Italia ini meneruskan kepemimpinan Grand Master sebelumnya, Nicholas Flamel, wafat di tahun 1418. Dalam tradisi ordo, sebelum seorang Grand Master meninggal maka dia harus menunjuk penggantinya.

Saat sakit keras, Flamel telah menunjuk René sebagai penggantinya. luar istana dan berpotensi menjadi sosok pahlawan. Ia adalah seorang lelaki yang hidupnya diperuntukan bagi masa mendatang, mengatisipasi pangeran-pangeran Italia di zaman pencerahan (Renaissance). Ia juga seorang yang rajin menulis, bukunya mencerahkan. Ia merangkai puisi dan alegori mistis… René juga mendalami tradisi esoteris, dan di istananya ada seorang ahli astrologi Yahudi, Kabalis, dan ahli fisika bernama Jean de Saint Rémy, kakek dari Nostradamus.” (Holy Blood Holy Grail, 1982).

Di masa kepemimpinan René inilah, pada tahun 1451, Cristoforo Colombo atau dalam lidah Inggris disebut sebagai Christopher Columbus dilahirkan dari pasangan Katolik bernama Dominico Colombo dan Suzanna Fontanarossa. Columbus lahir di Genoa, sebuah kota pelabuhan Italia yang cukup ramai.(Bersambung/Rizki Ridyasmara)

Tradisi bahari yang kental mewarnai keluarga Colombo menjadikan Columbus tumbuh jadi seorang pelaut ulung, walau usianya masih belia. Saat baru 21 tahun (1472), Columbus telah dipercaya memimpin sebuah ekspedisi kapal pribadi ke Tunisia. Dalam periode inilah Cristoforo dekat dengan Rene d’Anjou (Grandmaster Knight Templar Italia), tidak saja dalam kapasitas sebagai anak buah dan majikan, tapi juga dalam artian persahabatan.

Pada 1478 Cristoforo menikahi Felipa Perestrello e Moniz, puteri Bartolomeo Perestrello. Pernikahan ini menguatkan dugaan bahwa keluarga Columbus sesungguhnya punya hubungan dengan Templar, karena sesama anggota Templar sudah biasa saling mempertautkan tali kekeluargaan lewat sarana pernikahan diantaranya. Apalagi keluarga Perestrello termasuk tokoh pelarian Templar di Portugis yang tidak akan mungkin sudi mengawinkan anaknya dengan keluarga di luar Templar.

Apalagi di kemudian hari sang mertua sangat percaya kepada Cristoforo hingga membolehkan peta dan buku hariannya dipinjam dan dipelajari oleh Columbus. Columbus sendiri merupakan anggota dari Ordo Knights of Christ.

Dengan sendirinya, kedekatan dengan Rene menyebabkan Columbus diterima dalam pergaulan tingkat elit, bahkan bisa langsung berhubungan langsung dengan Ratu Isabella I dari Castile, Spanyol, yang kemudian membiayai ekspedisinya mencari “dunia baru”

Kaum Templar dan pewarisnya di mana pun berada selalu bergerak dalam dua dunia: gelap dan terang. Ekspedisi Columbus juga demikian. Misi resmi Columbus yang ditulis sejarah hingga hari ini adalah misi pencarian dunia baru yang dinamakan India yang dipercaya punya banyak kekayaan berupa emas, perak, dan mungkin juga rempah-rempah.

Hanya saja, jalur laut yang dilayari ekspedisi Columbus ternyata tidak mengarah ke India, melainkan sebuah daratan luas yang baru yang di kemudian hari dikenal sebagai benua Amerika.

Ini sungguh-sungguh mengherankan, karena pelaut-pelaut dari Italia, Portugis, dan sekitarnya, yang tergabung dalam kelompok pewaris Templar bernama Knights of Christ, seperti juga Vasco da Gama, merupakan pelaut-pelaut tangguh yang telah turun-temurun, dari generasi ke generasi, hidup dan besar di laut. Apalagi dari merekalah lahir berbagai inovasi peralatan pelayaran seperti halnya kompas dan sebagainya.

Jawaban atas pertanyaan ini ternyata dikemukakan oleh Michael Baigent dan kawan kawan dalam Holy Blood Holy Grail (1982) yang menulis, “Sesungguhnya, Columbus bukanlah orang Eropah pertama yang menjejakkan kaki di Amerika. Pada tahun 1269, Ksatria Templar yang berpusat di Yerusalem diyakini telah melakukan hubungan komersial dengan bangsa Indian sebagai penduduk asli Amerika dengan mengimpor perak dari Meksiko…”

Amat mungkin, perkenalannya pada benua Amerika inilah yang menyebabkan para Templar tersebut telah mengenal tumbuhan lidah buaya dan jagung yang saat itu baru tumbuh di Amerika, yang kemudian dipahatkan di Rosslyn Chapel di abad ke-15 M.

Pada tahun 1446 saat kapel yang berdiri di Edinburgh itu dibuat, kedua tanaman tersebut belum tumbuh di Eropa. Jadi, sebenarnya para Templarlah, orang Eropa yang pertama kali menjejakkan kakinya di Amerika, bukan Columbus. Jadi, ada dua kemungkinan misi ekspedisi Columbus yang sesungguhnya.

Pertama, Columbus mengetahui bahwa misinya adalah menapak-tilas jalur pelayaran Templar dari Eropa ke Amerika, mencari rute yang pernah dilayari nenek-moyangnya kembali, guna mencari ‘rumah baru’ yang lebih besar dan luas, juga kaya raya, yang masih murni dan belum tersentuh kekuasaan Gereja, bagi para keturunan Templar. Tujuannya agar Templar bisa memiliki kekuasaan yang lebih dari Gereja. Dan jika itu telah terjadi maka tujuan asasi para Templar dalam mencari The Solomon Treasure bisa tetap terlaksana. Sesuatu yang telah berabad-abad mereka pendam setelah terusir dari Yerusalem di abad ke-12 M.

Kedua, bisa jadi Columbus sendiri tidak mengetahui misi rahasia Templar yang menunggangi ekspedisinya. Itulah sebabnya, ketika Columbus mendarat di benua Amerika (saat itu belum dinamakan Amerika), Columbus menyebut benua tersebut sebagai India. Ini bisa saja terjadi mengingat di dalam ekspedisi Columbus, banyak tokoh-tokoh Yahudi yang menyertainya, termasuk bendahara kerajaan yang merayu Isabella agar mau mensponsori ekspedisinya.

Rombongan Columbus sendiri terdiri dari tiga buah kapal: Nina, Pinta, dan Santa Maria. Pada 3 Agustus 1492, ekspedisi ini berangkat dari Palos de la Frontera, Spanyol. Columbus naik di atas kapal Santa Maria dengan 40 lelaki dewasa sebagai awak kapal, kapal Nina dan Pinta diawaki sekitar 20 hingga 30 lelaki. Kapal utama, Santa Maria, memiliki layar-layar utama yang dicat dengan simbol Salib Templar. Nama ‘Santa Maria’ pun mengingatkan kita pada sosok Maria Magdalena, yang oleh kaum Kabbalah (Templar) juga disebut sebagai The Iluminatrix yang berarti Yang Tercerahkan. Ini pula asal kata dari Illuminaty, kelompok cendekiawan Templar.

Dalam ekspedisi ketiga, barulah Columbus ‘menemukan’ benua baru yang beberapa tahun kemudian baru dinamakan Amerika. Tahun 1498 Columbus mendarat di Amerika dan Trinidad. Dua orang sahabat Yahudi Columbus, Luis de Santagel dan Gariel Sanchez diberi hak-hak istimewa di daerah koloninya. Misi Columbus telah selesai. Jalur laut ke Amerika telah ditemukan kembali. Dan seperti biasanya, pihak-pihak Konspirasi menganggap Columbus tidak lagi berguna. Maka Columbus harus dihilangkan atau ‘dibuang’.

Seorang Yahudi sahabat Columbus bernama Bernal melakukan pengkhianatan. Bernal menghasut awak kapal lainnya agar memberontak terhadap kepemimpinan Columbus dan berhasil. Columbus pun melarikan diri, pulang ke Spanyol. Columbus sendiri meninggal pada tahun 1506 dalam keadaan menyedihkan dan miskin. ‘Benua baru’ tersebut yang dianggap Columbus sebagai India, beberapa tahun kemudian diralat oleh pelaut Italia bernama Amerigo Vespucci (1454-1512) yang kemudian diberi nama Amerika.

Inilah daratan besar, luas, dan kaya, yang kemudian dijadikan The Sacred-Great Lodge bagi pewaris Templar, Kaum Kabbalah, untuk mewujudkan cita-citanya: Novus Ordo Seclorum (Tata Dunia Baru di bawah kekuasaannya), lewat jalan Annuits Coeptis (Konspirasi Kita).

Colombus, Penjahat Kemanusiaan

Eramuslim Digest volume 4 pernah menguak sebagian sejarah hitam yang ditoreh Columbus terhadap penduduk asli benua baru yang sebagian besarnya sudah memeluk Islam.

Colombus adalah penjahat kemanusiaan. Puluhan juta suku asli Indian musnah olehnya. Dua peneliti dari Universitas California, Sherburne dan Woodrow mencatat, di tahun 1492 jumlah orang Arawak 8 juta jiwa. Empat tahun kemudian Colombus datang. Di tahun 1508-1518, dari 8 juta tinggal tersisa 100.000 orang Arawak. Bahkan di tahun 1514, orang Arawak dewasa tinggal 22.000.

Peneliti lain, Cook dan Borah menulis angka 27.800 (1514), “Dalam jangka waktu 20 tahun, Columbus telah membantai 90% bangsa Arawak, yang pada awalnya berjumlah 8 juta jadi tinggal 28.000-an orang.”(!)

Selama kurang seabad Columbus di benua baru, sekitar 95 juta penduduk pribumi telah dibunuh secara kejam. Saat Columbus tiba di Amerika, ada 30 juta orang penduduk pribumi. Namun beberapa tahun kemudian jumlahnya menyusut tinggal 2 juta.

Dalam buku berjudul “The conquest of Paradise: Christopher Colombus and the Columbian Legacy” (1991), Kirkpatrick Sale menyatakan, “Ini lebih dari suatu pembantaian biasa, ini satu pembunuhan besar-besaran, yang menghabisi lebih dari 99% penduduk, pemusnahan satu generasi.”

Pemusnahan suku Indian di Amerika ini bukan hanya dilakukan dengan pengejaran dan pembantaian, tapi juga dengan ‘senjata biologi’ bernama virus cacar. Sejumlah selimut bekas pasien cacar yang tentu saja telah terpapar virusnya, dibawa Columbus dan dipakai untuk menyelimuti orang-orang Indian yang sakit. Bukannya sembuh, banyak orang Indian yang mati dan wabah cacar dengan cepat membunuh puluhan ribu orang-orang Indian lainnya. Hal yang sama dilakukan Hernando Cortez tatkala merebut Meksiko yang saat pertama menjejakkan kaki di negeri itu pada Februari 1519, jumlah penduduk aslinya ada sekitar 25 juta jiwa, tetapi pada 1605 jumlah itu tinggal 1 juta jiwa saja.
Sejarah seharusnya mencatat, penggunaan senjata biologis pertama di dunia dilakukan oleh Colombus.
Inilah Kisah Hatuey. Dia merupakan Kepala Suku Indian Arawak. Ketika tertangkap oleh tentaranya Colombus, dengan gagah Hatuey tidak mau tunduk pada Columbus. Akibatnya Colombus memerintahkan Hatuey dan pengikutnya diikat di sebuah tonggak kayu mirip salib dan dihukum bakar hidup-hidup.

Ketika Hatuey diikat ke kayu, seorang Pastor Fransiscan mendekatinya dan mendesaknya untuk mengakui Yesus sebagai tuhan, agar jiwanya dapat pergi ke “Sorga” daripada ke neraka. Hatuey menjawab dengan penuh harga diri, bahwa jika sorga itu adalah tempat bagi orang-orang Kristen seperti Colombus dan lainnya, maka dia lebih baik pergi ke neraka.

Orang-orang Spanyol itu menggantungkan 13 orang secara serentak. Angka 13 ini menyimbolkan Sang Kristus sendiri dengan 12 muridnya… Mereka pun dibakar hidup-hidup,” demikian catatan para saksi mata yang dalam beberapa buku sejarah tentang kedatangan awal Colombus di Amerika.

Ada juga yang menulis, “Orang-orang Spanyol itu memotong tangan salah satu orang, pinggul atau kaki atau yang lain, dan juga memotong beberapa kepala dalam sekali tebas, seperti penjagal yang memotong daging sapi dan domba di pasar. Vasco de Balboa memerintahkan empat puluh orang di antara mereka yang telah koyak berkeping-keping diberikan kepada anjing yang terlihat kelaparan. Bahkan untuk sekadar menjajal sudah tajam atau belum pedang yang baru saja diasah, mereka sering mencobanya dengan menebas tangan atau kaki anak-anak kecil Suku Indian.”

Sejarah dunia sudah mencatat dengan tinta penuh darah atas pembantaian, pengusiran, dan perbudakan yang dilakukan orang-orang kulit putih terhadap suku asli Indian di benua baru yang dinamakan Amerika. Namun tidak banyak yang menulis jika “orang-orang kulit putih” seperti Colombus dan lainnya sesungguhnya merupakan pion Yahudi untuk obsesi besarnya menguasai dunia. Di dalam satu bagian dari buku Knights Templar Knights of Christ (Rizki Ridyasmara), ditulis:

…Setelah ditemukan (Colombus), orang-orang Yahudi melakukan imigrasi besar-besaran ke Amerika Selatan, terutama Brazil. Louis Torres menetap di Kuba dan membuka perkebunan tembakau yang kemudian diekspor ke Eropa dan mancanegara sehingga sekarang ia dikenal sebagai ‘Bapak Tembakau’. Tak lama kemudian terjadi perang antara Brazil dengan Belanda. Peperangan ini membuat kaum Yahudi di Brazil tidak merasa aman dan mereka kemudian pindah ke Nieuw Amsterdam, sebuah koloni Belanda yang terletak di Amerika Utara.

Gubernur Jenderal Pieter Stuyvessant yang berkuasa di Nieuw Amsterdam mengetahui imigrasi orang-orang Yahudi di wilayahnya. Stuyvessant sendiri tidak menyukai kehadiran orang-orang Yahudi. Namun akibat campur tangan pemodal Yahudi internasional, Stuyvessant akhirnya mengalah dan membolehkan mereka tinggal di koloninya. Walau demikian terhadap orang-orang Yahudi itu, Stuyvessant memberlakukan sejumlah persyaratan. Di antaranya, orang-orang Yahudi tidak boleh menjadi ambtenaar (pegawai pemerintah) dan juga dilarang berdagang komoditas tertentu. Hal ini menjadikan saudagar-saudagar itu memutar otak untuk bisa menghasilkan uang.

Saat itu, di kota baru ini juga terdapat banyak imigran Eropa yang miskin, pakaiannya lusuh dan bahkan jarang yang diganti. Akhirnya para saudagar Yahudi ini membuka sebuah usaha baru yang sebelumnya belum di kenal oleh dunia: berdagang pakaian bekas. Dan ini ternyata laku keras.

Zen Maulani mencatat, “Adalah masyarakat Yahudi yang pertama kali menjadikan pakaian bekas sebagai komoditas perdagangan di dunia. Bisnis itu di kemudian hari mereka kembangkan ke industri pakaian murahan, yang kini dikenal dengan jenis pakaian ‘jeans’ dan ‘denim’ yang semula terbuat dari bahan kain layar (terpal) yang murah, kuat, serta tahan lama, yang terutama sekali cocok bagi pekerja di daerah pedalaman Amerika Serikat. Salah satu nama yang kesohor hingga kini adalah Strauss Levi. Orang-orang Yahudi adalah pedagang pertama di dunia yang memperdagangkan apa saja dari barang-barang bekas, mereka adalah kaum pemulung pertama di dunia.”

Nieuw Amsterdam pun menjadi pusat perdagangan pakaian bekas yang dilakukan para saudagar Yahudi. Orang-orang Yahudi menamakan kota tersebut sebagai The New Yerusalem. Tak sampai setengah abad kemudian Inggris merebut koloni itu dan mengganti nama Nieuw Amsterdam dengan New York.

Hingga sekarang, New York menjadi kota dan negara bagian dengan konsentrasi orang Yahudi terbesar di seluruh Amerika Serikat. Bahkan New York mencatat sebagai kota dengan jumlah penduduk terpadat di seluruh Amerika Serikat.

Saat berlangsung Revolusi Amerika saja, jumlah mereka ditaksir sekitar empat ribu jiwa. Setengah abad kemudian jumlahnya membengkak menjadi 3,3 juta jiwa. Orang-orang Yahudi sudah terlibat dalam Perang Kemerdekaan Amerika melawan Inggris. Namun seperti yang sudah-sudah, Tentara Konstinental di bawah pimpinan Jenderal George Washington mendapat bantuan dana perang dari para saudagar Yahudi Amerika, sedangkan Rothschild mengucurkan bantuan kepada pihak Inggris. Dan yang menang perang, lagi-lagi Yahudi.

Ketika negara Amerikat Serikat belum terbentuk, dan bahkan Inggris belum menjadikan Amerika sebagai koloninya, orang-orang Yahudi telah ada di sana dengan jalan membantai penduduk asli Indian. Sama seperti yang dilakukan Zionis-Yahudi yang memenuhi Tanah Palestina dan membunuhi penduduk aslinya, Muslim Palestina.

Christopher Columbus berlayar di bawah Salib Templar atas dana Pemodal Yahudi, Columbus juga beristerikan seorang puteri Templar, dan awaknya banyak yang Yahudi. Tak heran, tidak lama setelah Columbus menjejakkan kakinya di Amerika, orang-orang Yahudi Spanyol dan kemudian disusul dengan Yahudi-Yahudi lainnya melakukan imigrasi memenuhi tanah Amerika, dan mengusir atau membantai penduduk aslinya, suku Indian.

Jika saja sejarah benar-benar sebuah paparan yang jujur tentang masa lampau, maka saat ini kita akan menyebut ekspedisi Columbus sebagai ekspedisi perampok dan pembunuh. Demikian pula para imigran Eropa yang datang dan mendirikan koloni di Amerika. Sejarah tidak pernah mencatat dengan jujur, seberapa banyak orang-orang Indian yang menemui ajal dibunuh oleh orang-orang Eropa yang mendarat di sana. Namun sejarah ternyata bukan paparan jujur tentang masa lampau, tapi kisah para pemenang, yang tentu saja merasa benar sendiri. Hal ini diabad ke-21 diteruskan oleh kelompok Zionis-Israel dan juga kaum Hawkish di Amerika Serikat yang memiliki semboyan “Mighty is the Right” atau Kekuatan adalah Kebenaran. (Rizki Ridyasmara)


►More like this? 
Klik di sini!


Mengapa Umat Islam (Muslim) Tidak Mau Mengucapkan Selamat Natal?

Jawaban singkatnya: "Karena Tuhan adalah Maha Esa (Satu)"

Semua pemeluk agama di Indonesia bahkan di seluruh dunia kalau ditanya apakah "Tuhan" yang yang mereka imani selama ini adalah Tuhan Yang Maha Esa? Jawaban mereka semua sama dan pasti bahwa Tuhan yang mereka imani dan sepakati adalah Tuhan Yang Maha Esa juga Maha Pencipta, Maha Suci, Maha Perkasa dst. TAPI pada kenyataanya...
  • Mereka tidak cemburu atau minimal mempertanyakan kalau Tuhan "Yang Maha Esa" yang mereka imani itu bermakna lebih dari satu bahkan dikatakan mempunyai anak.
  • Mereka tidak cemburu dan berfikir mengapa Tuhan "Yang Maha Pencipta" yang mereka imani itu sama atau disamakan dengan manusia -makhluk ciptaan-Nya-.
  • Mereka tidak cemburu atau marah kalau Tuhan "Yang Maha Suci" yang mereka sucikan itu direndahkan dengan cara diberi suguhan sesaji makanan, minuman atau bahkan asap dupa yang kotor.
  • Mereka tidak cemburu dan merasa aneh kalau Tuhan "Yang Maha Perkasa" yang mereka imani itu digambarkan dengan sebuah patung yang tak berdaya.
  • ...
Begitulah kenyataannya bahwa pondasi atau dasar keimanan mereka dalam beragama terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat Ketuhanan termasuk di dalamnya sifat Tuhan Yang Maha Esa tidak dibangun oleh prinsip-prinsip yang BENAR dan kuat sehingga dengan pertanyaan yang sederhana saja bangunan keagamaan mereka mudah goyah bahkan menjadi hancur. 

Non Muslim Harusnya Berterimakasih kepada Islam dan Umat Islam
Karena Islam adalah rahmatan lil alamin?

Non Muslim (Kristen, Hindu, Budha dll) "harusnya" bersyukur dengan kedatangan Islam dan berterimakasih kepada umat Islam yang telah dan terus memberi tahu, mengingatkan, "menolak" (baca: meluruskan), "membenci" (baca: mengingkari) serta menasehati (mendakwahi) mereka yang non Muslim.

Berikut sebagian "kasih sayang" umat Islam kepada mereka:
  1. Mengingatkan kepada umat Kristen, bahwa tanggal 25 Desember (NATAL) itu bukanlah hari kelahiran Yesus (Nabi Isa alaihissalam).
  2. Meluruskan kepada umat Kristen, bahwa Yesus itu bukanlah Tuhan seperti yang selama ini mereka imani (baca: persangkakan). Ref. 1 | Ref. 2 | Ref. 3 | Ref. 4
  3. Memberi tahu kepada umat yang sering menyembah dan mengagungkan gambar dan patung, bahwa Roh atau Dewa penghuni gambar, PATUNG atau pohon yang selama ini mereka ibadahi dengan cara diberi sesaji, bertapa dan meminta kepadanya adalah syetan dari jenis jin dan bukanlah Tuhan. Referensi
  4. Mendakwahi kepada semua manusia, bahwa Tiada Tuhan yang berhak untuk disembah dan diibadahi dengan benar kecuali Allah ta'ala Yang Maha Esa. (Lihat QS Al Ikhlash di bawah!)
  5. ►Ataukah syetan telah menguasai dan memalingkan jiwa dan hati mereka sehingga bersikap sebaliknya terhadap Islam dan umat Islam?
Allah azza wa jalla adalah Tuhan satu-satunya di semesta ini, tiada Tuhan selain Dia yang berhak untuk disembah dan diibadahi dengan benar. Maka wajar dan seharusnya...
    No God but Allah!
  • Manusia yang beriman akan cemburu atau bahkan marah jika Allah "Tuhan Yang Maha Esa" dikatakan banyak dan bahkan dikatakan mempunyai anak.
  • Manusia yang beriman akan cemburu atau bahkan marah jika Allah "Tuhan Yang Maha Pencipta" disamakan dengan manusia atau makhluk lain ciptaan-Nya.
  • Manusia yang beriman akan cemburu atau bahkan marah jika Allah "Tuhan Yang Maha Suci" dan "Yang Maha Tinggi" direndahkan dengan cara diberikan suguhan sesaji makanan, minuman atau bahkan asap yang kotor.
  • Manusia yang beriman akan cemburu atau bahkan marah jika Allah "Tuhan Yang Maha Perkasa" digambarkan/divisualisasikan dengan sebuah gambar atau patung yang tak berdaya.
  • ...
Bismillahirrahmanirrahiim,
Katakanlah (wahai Muhammad): "Dia-lah Allah, (Tuhan) Yang Maha Esa/Ahad/Satu. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." QS Al Ikhlash (Kemurnian) 1-4.

Subhanallah, Allahu Akbar!

Maka...
  • Umat Islam yang beriman tidak akan pernah melaksanakan do'a lintas agama yang pada hakekatnya adalah adanya pengakuan akan "keberadaan dan keberagaman Tuhan lain selain Allah ta'ala Yang Maha Esa", padahal setiap muslim telah mengimani dan bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak untuk disembah dan diibadahi -do'a termasuk di dalamnya- dengan benar kecuali hanya Allah saja Yang Maha Esa -Laa illaaha illa Allah- yang berarti sekaligus meniadakan tuhan-tuhan yang lain selain Allah ta'ala.
  • Umat Islam tidak dibenarkan untuk mengucapkan selamat natal kepada umat Kristen karena dengan cara demikinan berarti umat Islam secara tidak langsung telah "mengakui" atau "meng-iyakan" bahwa ada Tuhan lain selain Allah ta'ala Yang Maha Esa yang bernama Yesus yang berbentuk manusia dan disebut juga sebagai anak Tuhan. Hal ini sangatlah bertentangan dengan kalimat syahadat Laa illaaha illa Allah yang telah setiap Muslim ikrarkan/persaksikan.
  • ...
  • [Download] Fatwa MUI tentang Pluralisme
  • ►Pelangi dalam Islam

Wallahu 'alam.



Happy Birthdaaay...


Media dan Persekutuan Kaum Majikan

Sejak dulu media adalah arena pertarungan kepentingan, di mana para majikan dan serikat dagang mengambil peran penting memproduksi isu.

PADA 1921 organisasi itu lahir. Namanya “Ondernemersraad voor Nederlandsch-Indie”. Dalam terjemahan bahasa Indonesia yang digunakan masa itu, nama itu berarti “Dewan Majikan untuk Hindia Belanda”. Ya, organisasi ini adalah bentuk persekutuan kaum majikan. Meskipun didirikan di Belanda, anggotanya bukan hanya para kapitalis Belanda, namun para kapitalis besar Inggris, Amerika, Belgia, Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa lain.

Persekutuan kaum majikan ini bukan hanya bisa mendikte pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, namun juga bisa mengatur pemerintah Negeri Belanda. Itu menunjukkan betapa besarnya kekuasaan para majikan ini.

Seandainya kita hidup di Hindia Belanda sembilan puluh tahun yang lalu, niscaya kita tidak akan membaca Kompas, Media Indonesia, Jakarta Post, atau Koran Tempo, misalnya. Bacaan kita adalah “De Locomotief”, “Java Bode”, “Soerabajaasch Handelsblad”, “Nieuws van den Dag”, atau “AID de Preanger Bode”.

Surat kabar-surat kabar ini adalah kepanjangan mulut dari serikat para majikan tadi. Sejak dulu, industri media memang telah jadi arena pertarungan kepentingan dari berbagai serikat dagang, baik asing maupun Bumiputera.

AID de Preanger Bode”, misalnya, adalah juru bicaranya para majikan yang menguasai perkebunan teh, karet, dan kina. “Soerabajaasch Handelsblad”, adalah corongnya para majikan yang menguasai industri gula. Dan “Nieuws dan den Dag”, misalnya, adalah juru bicaranya para majikan yang menguasai sektor perdagangan.

Para tokoh pergerakan zaman itu menyebut surat kabar-surat kabar tadi sebagai corong imperialisme, yang kerjanya hanya menghasut untuk mengamankan kantong para majikannya. Ya, kepentingan mereka hanya mengamankan kantong saja, membuat perlindungan terhadap semua bentuk rongrongan yang bisa mengganggu “dividend” para tuan besar tadi.

Surat kabar-surat kabar itu bukan hanya galak terhadap kaum pergerakan, yang propaganda-propagandanya tentu saja sangat mengancam korporasi dan kepentingan para majikan tadi, melainkan juga galak terhadap pemerintah kolonial. Pejabat pemerintah yang tak cakap menyokong kepentingan mereka akan diserang habis-habisan.

Gubernur Jenderal de Graeff, misalnya, suatu kali pernah ditulis “Nieuws dan den Dag” sebagai “Ga weg, maak plats, Indie heeft krachtiger mannen noodig!”, yang berarti “Hengkanglah, enyahlah, Hindia membutuhkan orang-orang yang lebih bekerja keras!”

Apakah itu artinya de Graeff tak bisa kerja?

Stop Nonton MetroTV!
Tentu tidak. Itu artinya de Graeff kurang trengginas dalam menyokong dan mempertebal kantong para majikan tadi.

Bukan hanya memiliki surat-surat kabar di Hindia, mereka juga membangun dan menguasai berbagai lembaga penerangan, yang semuanya berjejaring dengan media-media di luar negeri, seperti “The New World” dan “Le Monde Nouveau”. Dengan sokongan industri media itu, para majikan mengamankan kepentingan dagangnya.

Itu sebabnya kenapa dulu Soekarno menerbitkan dan memimpin “Fikiran Ra’jat” serta “Soeloeh Indonesia Moeda”, dan Hatta bersama dengan Sjahrir menerbitkan “Daulat Ra’jat”. Pada masa yang lebih awal, Tirto Adisoerjo juga telah menerbitkan dan memimpin beberapa surat kabar dan majalah. Sejak dulu media adalah arena pertarungan kepentingan, dimana para majikan dan serikat dagang telah mengambil peran penting dalam memproduksi isu dan wacana.

Jadilah pembaca yang kritis dan cerdas, agar tak dimakan media-media kaum majikan.*

Tarli Nugroho
Peneliti di Mubyarto Institute; Kepala P2M (Perhimpunan Pendidikan Masyarakat). Artikel diambil dari Fb dan atas izin penulis


Berbisnis dengan Allah Ta’ala

Oleh: Lidus Yardi, Guru Pendidikan Agama Islam dan Sekretaris Majelis Tabligh PD Muhammadiyah Kuansing, Riau.

Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. (QS At Taubah: 111)

DALAM hadits riwayat Ibnu Jarir dikisahkan, seorang sahabat, namanya Abdullah bin Rawahah RA bertanya kepada Rasulullah SAW. Apa saja kewajiban terhadap Tuhanmu dan dirimu yang kamu tetapkan atas diriku? Rasulullah SAW menjawab: “Aku telah menetapkan agar selalu beribadah kepada Tuhan dan tidak syirik dengan apapun. Sedangkan terhadapku, agar selalu menjagaku sebagaimanan kamu menjaga diri dan hartamu”. Ia bertanya lagi: Apa balasanku, jika aku melaksanakan semuanya? Rasulullah SAW menjawab: “Surga balasannya”. Ia lalu berkata: Itu merupakan jual beli yang menguntungkan. Kami takkan membatalkannya (Dr. Ahmad Hatta, MA., Tafsir Alqur’an Perkata, 2009).

Dialog antara Abdullah dengan Rasulullah SAW di atas menjadi sebab turunnya (asbabul al nuzul) firman Allah SWT: Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka (QS At Taubah: 111). Potongan ayat ini menjelaskan tentang penghargaan Allah SWT terhadap para syuhada. Namun bila dimaknai dalam konteks kehidupan, ayat tersebut menjelaskan proses transaksi atau jual beli antara orang-orang mukmin dengan Allah SWT.
Rukun jual beli dalam ayat tersebut terpenuhi. Pertama, penjual yakni orang-orang mukmin. Kedua, pembeli yakni Allah SWT. Ketiga, barang yang diperjual-belikan. Ayat di atas menjelaskan dua barang yang diperjual-belikan, yaitu diri (anfusahum) dan harta (amwaalahum). Keempat, harganya yaitu surga (jannah). Dan Keenam, harus ada ijab-qabulnya. Melalui ayat 111 surat At Taubah tersebut, sesungguhnya merupakan tawaran dari Allah SWT kepada orang mukmin untuk menjual diri dan harta mereka dengan rela (ikhlas).
Menjual diri kepada Allah SWT adalah dengan cara beribadah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Menjual harta kepada Allah SWT maksudnya membelanjakan atau memanfaatkan harta di jalan Allah SWT seperti berinfak, bersedekah, dan membayar zakat. Semua amalan yang melibatkan diri dan harta ini akan mendatangkan pahala berbalaskan surga. Inilah bentuk bisnis seorang mukmin dalam hidupnya dengan Allah SWT.

Menariknya, dalam jual beli yang menentukan harga barang biasanya penjual dan pembeli yang menawar. Namun, jual beli dengan Allah SWT sebaliknya, pembelilah yang menentukan harga barang dan penjual tidak boleh lari dari harga yang ditawar. Mengapa? Karena pembeli yaitu Allah SWT, telah menawar diri dan harta orang Mukmin dengan harga yang sangat tinggi di dunia dan akhirat, yaitu surga. Orang yang beriman tidak mungkin menawar harga diri dan hartanya dengan harga yang sangat murah berupa neraka.

Ingatlah, tidak semua diri dan harta manusia akan dibeli oleh Allah SWT. Sebagaimana tidak semua barang yang dijual di pasar akan dibeli oleh pengunjung. Diri dan harta yang akan dibeli dengan harga surga adalah, diri dan harta yang suci. Allah SWT mengingatkan: Sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan dirinya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya (QS Asy Syams: 9-10).

Allah SWT menyeru: Bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi (QS Ali Imran: 133). Dan, Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang sebenarnya (QS At Tahrim: 8). Rasulullah SAW bersabda, Setiap anak Adam (manusia) bersalah, sebaik-baik yang bersalah adalah yang bertobat kepada Allah SWT (HR Ahmad).

Sedangkan menyangkut harta, Rasulullah SAW mengingatkan: ”Barangsiapa yang mengumpulkan harta haram lalu menyedekahkannya, ia tidak akan mendapatkan pahala darinya dan dosanya dibebankan kepadanya” (HR Ibnu Hibban). Artinya, harta yang dikumpulkan melalui pekerjaan haram meskipun disedekahkan tidak akan dibeli atau diterima oleh Allah SWT. Sebab, tidak ada konsep kebatilan dicampur dengan kebajikan dalam Islam. Harta yang dibeli oleh Allah SWT adalah harta yang bersih dan suci, alias halal. Halal cara mendapatkannya dan halal dalam pemanfaatannya.

Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com/oase-iman/berbisnis-dengan-allah-taala.htm#.VBjSwEByXFy


Hujan Darah, Hujan Katak..?!!

Hujan Darah (Real Blood) di India...



Baca artikel selengkapnya..!


Hujan Katak di Jepang...


Baca artikel selengkapnya..!


Tadabbur...
Q7.133. "Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, KATAK dan DARAH sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa"

Baca juga:


Muhammad Nabi Umat Hindu?

KISI-KISI?

Nabi Adam a.s. diturunkan di daerah India?
  • Al-Imam At-Thabari dalam Tarikh Thabari (jilid 1 hal.121-126) menyatakan, Mujahid meriwayatkan keterangan dari Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib yang mengatakan: “Adam diturunkan dari surga ke bumi di negeri India.
  • Thabrani meriwayatkan dari Abdullah bin Umar: “Ketika Allah menurunkan Adam, Dia menurunkannya di tanah India...” (HR Thabrani)
dan usahanya memalingkan manusia keturuan Adam a.s. dari
jalan Allah yang Lurus (shirathalmustaqiim)
...sampai akhir zaman!

...Hindu dan Budha adalah agama tauhid yang telah dipalingkan dan disesatkan oleh Iblis??

Jumlah Nabi yang diturunkan dan diangkat Allah ta'ala di atas muka bumi berjumlah ribuan dan Muhammad s.a.w adalah Nabi Penutup dari para nabi...
  • Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q33.40)
  • Dari Abu Dzar Al-Ghifari, ia bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasulullah, berapa jumlah rasul?”, Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab, “Tiga ratus belasan orang.” (HR Ahmad dishahihkan Syaikh Albani). Dalam riwayat Abu Umamah, Abu Dzar bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa tepatnya para nabi?”, Nabi shallallahu’alaihiwasallam menjawab, “124.000 dan Rasul itu 315 orang.”
KESYIRIKAN yang sampai saat ini terus menggerogoti aqidah umat Islam!!!

...usaha Iblis (dan para pengikutnya syetan dari jenis jin dan manusia) terus berlanjut sampai akhir zaman dalam mewujudkan janjinya untuk menyesatkan seluruh manusia keturunan Adam a.s. dari jalan Allah yang lurus!!!




Artikel Pertama:
MUHAMMAD ADALAH NABI UMAT HINDU?

Nabi Muhammad adalah nabi umat Hindu? Kalimat itu pasti mengejutkan bagi kebanyakan umat Islam maupun umat Hindu, bahkan mungkin bagi umat di luar kedua agama itu. Betapa tidak, syariat dari dua agama itu sangat jauh berbeda. Mungkinkah nabi Muhammad adalah nabi dari kedua agama itu?

Jika dikatakan bahwa nabi Muhammad adalah juga nabi dari umat Yahudi & umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat dalam Al-Qur’an memang terdapat ayat-ayat yang menyatakan kalau kedatangan nabi Muhammad sebenarnya sudah diberitakan dalam kitab-kitab suci pendahulunya, seperti Taurat & Injil. Lima kitab awal dari kitab Perjanjian Lama Kristen adalah apa yang oleh umat Yahudi diakui sebagai Torah/Taurat/Pentatouch, yaitu kitab-kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Sedangkan 4 kitab awal dari kitab Perjanjian Baru Kristen diakui oleh umat Kristen sebagai kitab Injil, yaitu kitab-kitab Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.

Sekalipun umat Islam menyatakan bahwa Taurat & Injil yang diturunkan pada nabi Musa & nabi Isa adalah bukan yang diakui oleh umat Yahudi & Kristen sekarang, atau setidaknya sudah berubah/diubah dari aslinya, banyak para pakar ilmu Kristologi yang menyatakan kalau dalam Taurat & Injil yang diakui umat Yahudi & Kristen sekarang inipun masih terdapat sisa-sisa ramalan kedatangan nabi Muhammad (sebenarnya sangat menarik untuk menampilkan argumentasi pembuktiannya, tapi hal itu bukan topik utama dari tulisan ini).

Jika umat Islam mempercayai ramalan kedatangan nabi Muhammad dalam kitab Taurat & Injil, bagaimana dengan kitab suci umat Hindu? Mungkinkah nabi Muhammad adalah seorang nabi yang kedatangannya sudah diramalkan oleh kitab suci umat Hindu? Itulah yang akan kita bahas di sini.

Sebenarnya dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang dapat dijadikan acuan bahwa nabi Muhammad mungkin saja adalah juga seorang nabi umat Hindu yang ramalan kedatangannya terdapat dalam kitab-kitab suci umat Hindu. Diantaranya:
  1. Dalam surat Asy-Syu’ara (26) ayat 196: “Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu”. Jadi dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur’an juga terdapat wahyu Tuhan
  2. Dalam surat Fatir (35) ayat 24 dinyatakan bahwa tidak ada suatu kaum di masa lalu tanpa seorang pemberi peringatan
  3. Dalam surat Al-Ahzab (33) ayat 40 dinyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan merupakan penutup para nabi (utusan terakhir)
  4. Dalam surat Al-Anbiya (21) ayat 107 dinyatakan bahwa nabi Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam.
  5. Dalam surat Saba’ (34) ayat 28 dinyatakan bahwa Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Juga dalam hadits Bukhari vol. 1. dalam kitab Shalat bab 56 hadits no. 429, nabi Muhammad bersabda:
“Semua rasul yang diutus sebelumku hanya berlaku untuk umat/bangsanya saja, tapi aku diutus untuk semua umat manusia”.
Sekarang akan kita lihat dalam kitab suci agama Hindu. Ada banyak kitab dalam agama Hindu yang diakui sebagai kitab suci mereka. Dari semuanya yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab-kitab itu ada yang bertentangan, maka yang harus menjadi rujukan utama adalah Weda yang juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab-kitab lain selain Weda adalah: Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.


Ayat-ayat ramalan kedatangan nabi Muhammad

Disebutkan dalam Bhavisa Purana dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10-27:

Aryadarma akan tampil di muka bumi ini. ‘Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak-semak/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil ‘Musalaman’ (perantara kedamaian).

Kalau anda baca tulisan di atas dengan baik, maka anda akan melihat bahwa ciri-ciri dari pengikut agama kebenaran yang disebutkan adalah ciri-ciri yang umum terdapat pada umat Islam.

Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yang mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.
  • Mantra 1 mengatakan: Ia akan disebut Narasangsa. “Nars” artinya orang, “sangsa” artinya “yang terpuji”. Jadi Narasangsa artinya: orang yang terpuji. Kata “Muhammad” dalam bahasa arab juga berarti: orang yang terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah identik dengan Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yang sama dengan nabi Muhammad. Ia akan disebut “Kaurama” yang bisa berarti: pangeran kedamaian, dan bisa berarti: orang yang pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang pangeran kedamaian yang hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yang akan dikalahkannya yang berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.
  • Mantra 2 mengatakan: Ia adalah resi yang naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti (11): 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.
  • Mantra 3 mengatakan: Ia adalah “Mama Rishi” atau resi agung. Ini cocok dengan nabi agung umat Islam yaitu nabi Muhammad SAW.
  • Mantra 4 mengatakan: Ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yang terpuji. Nabi Muhammad yang juga dipanggil dengan nama Ahmad adalah berarti juga “orang yang terpuji” yang terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.
Beberapa ramalan lainnya:
  • Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21: 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dengan istilah: “akkaru” yang artinya: “yang mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yang mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yang berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.
  • Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21: 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yang mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yang seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yang berarti yang terpuji, yang akan mengalahkan kepala-kepala suku dari suku-suku di sekitar Makkah yang berjumlah sekitar 20 suku.
  • Dalam Rigveda book 1 Hymn 53: 9 nabi dipanggil dengan sebutan “Suslama” yang artinya lagi-lagi adalah orang yang terpuji yang merupakan arti dari nama Muhammad.
  • Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dengan nabi Muhammad yang tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah.
  • Dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugrahi undang-undang abadi, yang jelas mengacu pada nabi Muhammad yang akan dianugrahi kitab suci Al-Qur’an. Tapi karena orang India yang berbahasa sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi “a” dan “mahdi” yaitu “saya sendiri”, jadi diartikan “saya sendiri yang menerima undang-undang abadi”. Padahal seharusnya “Muhammad sendiri yang dianugrahi undang-undang abadi”.
  • Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam kitab-kitab Weda. Juga diramalkan pada tak kurang dari 16 tempat yang berbeda dalam kitab weda dengan nama Narasangsa artinya adalah sama dengan arti dari nama Muhammad, yaitu “yang terpuji”.

Kalky Autar

Salah satu ramalan kedatangan nabi Muhammad yang sangat terkenal yang juga telah membuat seorang professor bahasa dari ALAHABAD University India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya sebuah ramalan penting dalam kitab suci Hindu tentang kedatangan yang ditunggu-tunggu dari seorang Kalky Avtar (baca: autar). “av” artinya: turun. “tr” artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah “diturunkan atau diutus untuk turun”. Kalky Avtar artinya adalah: “utusan terakhir”.

Pundit Vaid Parkash -sang professor (yang menulis buku berjudul “Kalky Avtar”), secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya nabi Muhammad adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu.

Disebutkan dalam Nashpropesy, nabi Muhammad diramalkan dengan nama Kalky Avtar (Autar terakhir) dan Amtim Rishi. Sedangkan dalam kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Autar dan kedatangannya. Diantara ayat-ayat yang menyebutkan adalah:
  • Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah Visnuyash akan dilahirkan Kalky Avtar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik & menonjol. Dia akan diberi tanda-tanda. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yang cepat. Dia akan menaiki kuda putih sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang-orang jahat dan dia akan terkenal di dunia.
  • Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Visnuyash
  • Dalam Kalki Purana (2): 4 disebutkan bahwa di rumah Visnuyash pemimpin kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar
  • Dalam Kalki Purana (2): 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya (4 orang sahabat) mengalahkan orang-orang jahat
  • Dalam Kalki Purana (2): 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang
  • Dalam Kalki Purana (2): 11 disebutkan bahwa dalam rumah Visnuyash dan dalam rumah Summati Kalki Autar akan lahir
  • Dalam Kalki Purana (2): 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop
Semua ramalan yang disebut diatas tadi tiada lain merujuk pada nabi Muhammad SAW. Penjelasannya demikian:
  • Dirumah Visnuyash berarti dirumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah dari nabi Muhammad adalah bernama Abdullah yang artinya adalah pengikut Allah (pengikut Tuhan). Orang Islam menyebut “Allah” sebagai Tuhan, sedang orang Hindu menyebut “Vishnu” sebagai Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah.
  • Summati dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yang sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yang dalam bahasa arab artinya juga orang yang setia.
  • Sambala bahasa arabnya adalah tempat yang aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yang terkenal dengan nama “Darul Aman” yaitu tempat yang aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah.
  • Dilahirkan pada tanggal 12 di bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awal
  • Sebagai Amtim Rishi (resi terakhir). Nabi Muhammad adalah juga nabi terakhir dari deretan nabi-nabi yang dikirim Tuhan spt yang terdapat pada QS. Al-Ahzab: 40.
  • Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.
  • Dia akan memiliki sifat-sifat yang sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad spt terdapat pada QS. Al-Qalam: 14 “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur”.
  • Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu: bijaksana, punya kendali diri, keturunan yang terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh nabi Muhammad
  • Dia akan diberi kendaraan yang sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yang sangat cepat oleh Allah yang membawanya ke langit dalam peristiwa Mi’raj.
  • Dia akan naik kuda putih dengan tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dengan menunggang kuda dan bertempur dengan memegang pedang dengan tangan kanannya.
  • Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir (35) ayat 24 dan QS. Saba (34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
  • Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yang benar. Nabi Muhammad hidup pada jaman jahiliyah yang penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yang terang benderang.
  • Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tau ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu: Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
  • Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah spt tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125: “Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yang memakai tanda”. Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi “…. sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
Subhanallah..

Ternyata sekian banyak ayat tersebut (yang sebenarnya belum semuanya ditampilkan) yang meramalkan akan datangnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu, begitu cocok dengan gambaran nabi Muhammad, umat Islam, dan sejarahnya. Mungkin saja ini juga merupakan pembuktian yang diberikan Allah bahwa nabi Muhammad memang diutus Allah untuk seluruh umat manusia.

Hal ini juga dapat membuka diskusi yang menarik tentang agama Hindu, kitab suci umat Hindu, dan syariat-nya. Benarkah agama Hindu memang merupakan agama yang diturunkan oleh Allah jauh sebelum nabi Muhammad lahir? Kalau ya, apakah berarti umat Hindu bisa disebut “muslim”, atau juga bisa disebut “ahlul kitab”? Bagaimana sesungguhnya ajaran agama Hindu itu, dan sesuaikah dengan ajaran Islam?

-rkh-
__oOo__


Artikel Kedua:
HINDU DAN ISLAM TERNYATA SAMA?

Hindu dan Islam ternyata memang sama? Kebanyakan umat Hindu dan umat Islam mungkin juga akan terkejut membaca kalimat tersebut, seperti juga saat membaca tulisan saya tempo hari “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”. Tulisan ini memang saya buat sebagai kelanjutan dari tulisan itu yang memang sudah saya janjikan untuk saya buatkan kelanjutannya.

Mungkin tidak seorangpun yang pernah membayangkannya, tidak juga saya sendiri. Hal ini saya dapatkan dalam sebuah ceramah dari Dr. Zakir Naik, seorang ulama perbandingan agama kelas dunia yang berasal dari India, seorang ulama yang terkenal sangat brillian, dimana dalam setiap ceramah ataupun diskusi/debat ilmiah tentang agama, dia selalu dapat menyebutkan dalil-dalil yang tepat untuk setiap permasalahan yang merujuk pada kitab-kitab suci agama Islam, Yahudi, Kristen, dan Hindu, dimana semuanya dia menyebutkan secara hapal diluar kepala, dan dilakukan di hadapan masing-masing umat agama-agama tersebut termasuk ulama-ulama dan pendeta-pendetanya.

Hal itu tidak mungkin berani ia lakukan kalau memang tidak mempunyai kemampuan untuk memahami & menghapal masing-masing kitab suci tersebut (meskipun mungkin utk kitab-kitab selain Al-Qur’an tidak 100% hafal). Itupun mungkin masih ada kitab-kitab agama lain lagi yang juga ia juga paham & hapal isinya, misalnya kitab-kitab agama Budha, yang hal ini belum saya ketahui karena belum pernah melihat ceramahnya atau debat ilmiah religi-nya yang berhubungan dengan agama Budha, kalau yang berhubungan dengan agama Islam, Kristen, Yahudi, dan Hindu, saya sudah melihatnya sendiri.

Ada satu hal yang menjadi dasar apabila kita ingin untuk mengetahui ajaran dari suatu agama dengan lebih baik, yaitu dari kitab suci-nya. Ya benar, kitab suci-nya. Hal ini juga membuat saya teringat saat SD dulu pernah diajarkan bahwa syarat sebuah ajaran/kepercayaan dapat dikatakan sebagai agama, adalah adanya kitab suci. Tanpa itu tidak layak sebuah ajaran/kepercayaan dipandang sebagai sebuah agama.

Orang dapat mengatakan agamanya mengajarkan ini dan itu, bahwa mereka harus mempercayai dan melakukan ini dan itu, tapi jika itu semua ternyata berbeda atau bertentangan dengan apa yang disebutkan dalam kitab sucinya, maka semua yang dipercayai atau dijalankan itu mungkin saja tidak akan ada gunanya. Karena dalam agama apapun selalu ada (sedikit atau banyak) pengaruh kebudayaan atau bahkan pemikiran/ajaran yang dianggap orang menjadi bagian dari ajaran agama tsb, tapi ternyata bukan seperti itu yang diajarkan dalam kitab sucinya. Dan ternyata bila kita membaca dan mempelajari suatu agama langsung dari kitab sucinya, kita akan menemui hal-hal yang sangat menarik yang mungkin sangat berbeda dari pemahaman kita semula tentang suatu agama, seperti yang sudah dilakukan dengan sangat baik oleh ulama-ulama besar perbandingan agama seperti Ahmed Deedat dan Zakir Naik, seperti topik utama yang akan kita bahas dalam tulisan ini.

Definisi Hindu

Agama Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari daratan India, kemudian baru menyebar ke seluruh dunia. Sesungguhnya kata Hindu memiliki  definisi geografis, yaitu orang atau keadaan orang yang menghuni di sekitar sungai Sindu. Menurut ahli sejarah, kata Hindu pertama kali dipergunakan oleh orang Persia ketika pertama datang ke India melalui jalan sebelah barat laut Himalaya. Menurut Encyclopedia of Religion and Ethics vol. 6 ref 699: kata Hindu tidak ada disebutkan dalam setiap literatur India, bahkan dalam kitab sucinya sendiri sebelum orang Muslim datang ke India.

Menurut Jawaharlal Nehru dalam bukunya Discovery of India hal. 74-75 kata Hindu pertama kali digunakan pada abad ke 8 pada masa Persia, dan tidak pernah digunakan untuk menerangkan pengikut agama tertentu, tapi untuk menunjukkan suatu komunitas masyarakat. Dan kata Hindu pertama kali digunakan oleh orang Inggris untuk menunjukkan kepercayaan sebagian besar orang India.

Menurut Encyclopedia Britanica vol. 20 Ref. 581: kata Hindu pertama kali digunakan oleh penulis Inggris pada tahun 1830 untuk menggambarkan keadaan dan kepercayaan orang India. Dan karena berasal dari orang Inggris, maka kata itu sekarang menjadi bahasa Inggris.

Sebenarnya orang Hindu terpelajar keberatan thd penggunaan kata itu, karena menurut mereka itu salah kaprah. Seharusnya nama agama Hindu adalah: Sanata Dharma (agama yang abadi), Vedic Dharma (agama Weda), atau Vedantist (pengikut Weda). Hal ini karena kata Sanata Dharma, Vedic, ataupun Vedantist memang ada tersebut dalam kitab-kitab suci Hindu. Apalagi saat ini agama Hindu sudah menyebar ke seluruh dunia, bukan hanya menjadi kepercayaan yang dianut oleh orang India saja.

Definisi Islam

Islam berasal dari kata bahasa arab “salam” yang artinya “damai”, atau kata “slim” yang artinya penyerahan diri pada Tuhan. Jadi Islam berarti: kedamaian yang didapat karena penyerahan diri pada Tuhan. Dan semua yang menyerahkan diri kepada Tuhan disebut muslim.

Kata Islam banyak terapat dalam Qur’an dan hadits nabi spt di QS. Al-Baqarah (2): 208, sedangkan kata muslim banyak juga terdapat dalam Qur’an & hadits spt pada QS. Ali Imran (2): 64

Sebenarnya menurut kepercayaan agama Islam, adalah salah kalau mengatakan Islam adalah sebuah agama yang didirikan oleh nabi Muhammad. Islam sudah ada sejak dahulu, sejak manusia pertama ada di bumi ini. Nabi Muhammad bukanlah pendiri Islam, melainkan penutup para nabi. Jadi sebelum nabi Muhammad telah ada banyak nabi-nabi yang lain yang juga mengemban amanat Tuhan untuk menyebarkan ajaran agama dari Tuhan.

Konsep Tuhan dalam Hindu

Menurut orang Hindu awam, Tuhan bisa ada 1, 10 ,100, 1000, atau mungkin sejuta. Tapi kalangan Hindu yang terpelajar (umat Hindu yang mempelajari kitab suci & sejarah Hindu) akan mengatakan bahwa ajaran Hindu hanya percaya pada satu Tuhan.

Kebanyakan umat Hindu menganut paham Phanteism/Fantaisme (Pancaran), yaitu “Everything is God” (semua adalah Tuhan). Matahari, bulan, bintang, bahkan ular-pun dianggap Tuhan. Sedang umat Islam menganut paham “Everything is God’s” (semuanya milik Tuhan). Pohon, manusia, bumi, bulan, bintang, dll. semua adalah milik Tuhan. Dalam Hindu –> God, dalam Islam –> God’s, perbedaannya hanya pada “’s”. Maka jika umat Hindu & Islam sepakat pada “’s” ini maka mereka akan bersatu.

Kitab suci Hindu

Kitab Hindu terbagi dalam 2 kategori besar, yaitu: Sruti dan Smiriti. Sruti = sesuatu yang diturunkan, yang didengar, yang dirasakan, dan yang dipahami. Inilah yang diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab-kitab lain. Sruti terbagi dua yaitu: Weda dan Upanishad.

Veda diambil dari kata sansekerta “ved” yang artinya: pengetahuan. Jadi Weda artinya: pengetahuan yang sangat mulia.

Veda dibagi menjadi:
  • Rigveda –> inti weda
  • Yajurveda –> tentang mantra
  • Samaveda –> tentang melodi
  • Atharva veda –> formula magis
Veda dianggap paling dijamin keasliannya & paling di kramatkan, serta dianggap bernilai wahyu dari Tuhan. Usia yang pasti dari kitab ini tidak ada yang tahu, ada bermacam-macam pendapat. Dari yang bilang sudah 1310 juta tahun, sampai ada juga yang mengatakan hanya sekitar 400 tahun saja. Siapa yang menulis, diturunkan pada siapa, kapan pertama kali diturunkan, tidak ada yang tahu.

Kitab “kelas dua” setelah Sriti adalah Smriti. Smriti artinya ingatan. “sm” berarti mengingat. Cendekiawan Hindu mengatakan kitab ini bukan dari Tuhan, tapi buatan manusia sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Ada juga kitab itihas – epik, ada 2 epik besar yaitu: Ramayana & Mahabarata yang mengisahkan tentang peperangan.

Ayat-ayat tentang Tuhan dalam kitab Hindu

Dalam kitab Upanishad:
  • Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 menyatakan bahwa Tuhan hanya ada satu.
  • Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya tuan dan pelindung.
  • Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia
  • Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 menyatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat. Tidak ada orang yang mampu melihat dengan mata.
Dalam kitab suci Hindu yang paling sering dibaca orang yaitu Bhagavad Gita:
  • Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 menyatakan bahwa Dia tidak dilahirkan, tak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.
Dalam kitab utama Hindu, Veda:
  • Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah
  • Yajurveda Ch. 40 V. 8 menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci
  • Yajurveda Ch. 40 V. 9 menyatakan bahwa “Andhatma pravishanti” artinya memasuki, dan “assambhuti” artinya benda/alam seperti api, air, dan udara. Maksudnya mereka yang menyembah benda/alam spt api, air, udara, telah masuk kedalam kegelapan
  • Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar
  • Pada Rigveda yang dianggap paling suci, pada Rigveda Bk. 1 Hymn 64. V. 46 dinyatakan: Tuhan itu Maha Esa, panggillah Dia dengan berbagai nama. Di Islam juga ada 99 nama untuk Tuhan yang satu.
  • Juga diulangi pada Rigveda Bk. 10 Hymn 114 V. 5 menyatakan Tuhan itu satu tapi Dia disebut dengan nama yang bermacam-macam
  • Pada Rigveda Bk. 2 Hymn 1 menyatakan bahwa ada 33 nama yang ditujukan pada Tuhan, diantaranya: #Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3: Brahama (pencipta), bahasa arabnya Choliq. Umat muslim tidak keberatan kalau Allah dipanggil dengan Khalik atau Creator, atau Brahama. Tapi kalau orang menyebutkan Brahama itu adalah Tuhan yang berkepala 4 dengan mahkota, umat muslim sangat tidak setuju. #Shvetashvatara Upanishad Ch. 4 V. 19 menyatakan tidak ada satu makhlukpun yang menyerupai Tuhan. #Rigveda Bk. 2 Hymn 1 V. 3: Vishnu (Wishnu) artinya Sustainer (pemelihara alam), yang memberi rizki. Bahasa arabnya adalah “Rabb”. Orang muslim tidak keberatan Allah disebut Rabb, Vishnu, Sustainer, Cheriser. Yang jadi masalah adalah Vishnu adalah Tuhan yang punya 4 tangan, tiap tangan memegang cakra, tangan kirinya memegang rumah kerang, menaiki seekor burung garuda sambil bersandar pada gulungan ular. Umat muslim tidak bisa menerima itu.
  • Apalagi Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan
  • Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1 menyebutkan: kami tidak menyembah kecuali Tuhan yang satu
  • Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6 menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”
  • Dalam Brahama Sutra disebutkan: “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yang kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.
Konsep Tuhan menurut Islam

Jawaban terbaik umat Islam tentang Konsep Tuhan adalah apa yang terdapat pada QS. Al-Ikhlas (112): 1-4:
  • Ayat 1: Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa”
  • Ayat 2: Allah tempat meminta segala sesuatu
  • Ayat 3: Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
  • Ayat 4: dan tidak ada sesuatupun yang setara dengan Dia.
Ternyata ayat-ayat dalam kitab-kitab Hindu yang disebut diatas tadi mempunyai kecocokan dengan apa yang tertulis dalam surat Al-Ikhlas, seperti sebagai berikut:
  • QS. Al-Ikhlas (112): 1 = Chandogya Upanishad Ch. 6 Sec. 2 V. 1 –> Tuhan hanya satu.
  • QS. Al-Ikhlas (112): 2 = Bhagavat Gita Ch. 10 V. 3 –> Dia adalah Tuhan semesta alam
  • QS. Al-Ikhlas (112): 3 = Shvetashatara Upanishad Ch. 6 V. 9 –> Tuhan tidak punya bapak & ibu
  • QS. Al-Ikhlas (112): 4 = Shvetashatara Upanishad Ch. 4 v. 19 dan Yajurveda Ch. 32 V. 3 –> tidak ada yang menyerupai Tuhan
Ayat-ayat dalam QS. Al-Ikhlas dalam Al-Qur’an dan ayat-ayat dalam kitab-kitab Hindu tadi adalah merupakan batu ujian terhadap keimanan. Jika ada yang mengatakan bahwa dia atau sesuatu itu Tuhan, masukkan pada ayat-ayat dari Qur’an dan kitab-kitab Hindu tadi, bila lulus, maka dia atau sesuatu itu benar adalah Tuhan, tapi kalau gagal maka dia/sesuatu itu bukanlah Tuhan.

Sebagai contoh:

Ada “sebagian” umat Hindu yang menyatakan bahwa Bhagwan Rajneesh adalah Tuhan. Dalam kitab suci Hindu memang tidak ada satupun yang menyatakan dia adalah Tuhan, tapi ada orang-orang yang menyatakan dia sebagai Tuhan. Untuk mengetahui seseorang/sesuatu adalah Tuhan, masukkan dalam ayat-ayat tadi, kalau lulus, dia benar Tuhan, kalau tidak berarti dia “Tuhan palsu”.

Al-Ikhlas ayat 1: dia unik / hanya satu-satunya? Tidak. Masih banyak orang lain yang mengaku sebagai Tuhan. Banyak orang juga menjalani kehidupan seperti dia: makan, minum, tidur, berbicara, dll.

Al-Ikhlas ayat 2: dia mutlak dan abadi? Tidak. Dia penderita asma, penyakit gula, dan nyeri punggung kronis. Tuhan penyakitan? Dan pada akhirnya dia juga mati seperti manusia lainnya. Tuhan mati?

Al-Ikhlas ayat 3: dia tidak dilahirkan dan tidak punya ayah-ibu? Dia lahir di India dan punya ayah-ibu. Th 1981 dia pergi ke Amerika dan melakukan ribuan kunjungan di Amerika, kemudian membangun sebuah kota di daerah Oregon yang bernama Rajneesh furm. Tapi kemudian dia ditangkap di Amerika dan pemerintah Amerika menaruhnya di Furmbash. Dan dia mengaku sebagai Tuhan di Amerika. Dan orang yang mengaku Tuhan itu minta rokok ketika di penjara. Tuhan dipenjara? Tuhan minta rokok? Setelah dia kembali ke India, di kota Puna dia kembali membuat markas yang dikenal sebagai masyarakat Osho. Di sana ada sebuah prasasti bertuliskan “Rajneesh tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, pernah singgah di planet bumi pada tgl 11 des 1991 s/d 19 jan 1990”. Tapi mungkin mereka lupa mencantumkan kalau ia pernah tidak diijinkan masuk ke 21 negara karena tidak punya visa. Tuhan yang menciptakan dunia harus mengemis visa untuk masuk ke negara-negara yang terdapat dalam bumi yang telah diciptakan-Nya?

Al-Ikhlas ayat 4: tidak ada makhluk yang menyerupai Tuhan. Jadi apapun dan siapapun di jagat raya ini yang dibandingkan dengan Tuhan, maka dia bukanlah Tuhan. Rajneesh adalah manusia yang sama dengan manusia lain.

Makhluk apapun di alam semesta ini tidak ada yang akan lolos dari ayat ini untuk dapat dinyatakan sebagai Tuhan.

Orang Islam memanggil Tuhannya dengan nama “Allah”. Sekalipun kata “Allah” secara umum bisa diartikan sebagai Tuhan, tapi nama ini adalah nama yang unik, benar-benar menyatakan ke-esa-an Tuhan, tidak bisa seperti kata “God” dalam bahasa Inggris yang bisa jadi Gods, Godes, God father, God mother, dll. yang tidak dapat digunakan untuk meyatakan ke-esa-an Tuhan. Bahkan kalau dalam bahasa Indonesia kita mengenal dua kata yang berbeda untuk “Tuhan” dan “Dewa”, maka kata “God” dalam bahasa Inggris tidak bisa membedakannya. Misalnya kata “God of gambler” bukan diartikan sebagai Tuhannya penjudi, tapi diartikan sebagai Dewa Judi.

Konsep kehidupan dan kematian dalam Hindu

Umumnya umat Hindu percaya apa yang dinamakan “Samsara”, yaitu perputaran kelahiran & kematian berulang kali, yang dikenal dengan nama “Reinkarnasi”. Yaitu orang yang sudah mati rohnya akan berpindah pada sosok lain yang akan lahir kembali di dunia. Bila amalannya baik, maka ia akan terlahir kembali dengan kehidupan yang lebih baik, tapi bila amalannya jelek ia akan terlahir kembali dengan kehidupan yang buruk atau menjadi makhluk yang lebih rendah derajatnya. Begitulah terjadi berulang kali. Mereka mengatakan konsep Samsara inilah yang dapat menjawab mengapa ada orang yang lahir cacat dan miskin. Sebab untuk apa Tuhan menciptakan orang cacat dan orang miskin di dunia ini? Begitulah kepercayaan umum kebanyakan umat Hindu.

Akan tetapi ternyata hal ini tidak terdapat dalam Weda. Yang disebutkan Weda hanya “Punarjanam” atau hidup berikutnya atau hidup lagi, tapi bukan perputaran hidup-mati. Para cendekiawan Hindu mengatakan bahwa tidak pernah ada konsep perpindahan roh / reinkarnasi dalam Weda.
  • Rigveda Bk. 10 Hymn 16 V. 4 – 5 berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, bukan perputaran hidup-mati.
  • Dalam Weda juga terdapat konsep surga dan neraka yang mirip dengan konsep dalam Islam. Surga digambarkan sebagai tempat yang sangat indah, banyak mengalir sungai susu, buah-buahan bermacam-macam, tempatnya indah, dll. Neraka juga digambarkan mrip dengan konsep dalam Islam, dimana neraka digambarkan dengan gambaran api, dimana di neraka orang akan mengalami penderitaan.
Konsep kehidupan dan kematian dalam Islam

Terdapat beberapa ayat yang dapat jadi acuan:
  • QS. Al-Baqarah(2): 28 menyebutkan bahwa manusia pada awalnya adalah mati, kemudian dihidupkan oleh Allah, lalu akan mati dan dibangkitkan kembali.
  • QS. Al-Mulk(67): 2 menyebutkan bahwa Allah yang menciptakan hidup untuk jadi batu ujian. Hidup ini adalah ujian untuk kesuksesan di akhirat.
  • QS. Ali-Imran (3): 185 menyebutkan bahwa setiap jiwa akan merasakan mati, pada hari akhir akan diperhitungkan semua amalan manusia. Orang-orang yang selamat dari siksa api neraka dan memasuki surga, di sana mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di dunia, dunia ini hanyalah berisi permainan dan tipuan belaka.
  • QS. Al-Baqarah (2): 24 isinya menjelaskan tentang neraka.
Dalam konsep Islam, manusia lahir ada yang kaya, miskin, sehat, cacat, semua adalah ujian bagi manusia. Dan karena ujian yang berbeda-beda itulah kehidupan bisa berlangsung.

Minuman keras dalam Hindu dan Islam

QS. Al-Maidah(5): 90 menyebutkan larangan terhadap minuman keras, judi, menyembah berhala, mengundi nasib, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Dan menyuruh menjauhi perbuatan itu agar mendapat keberuntungan.

Dalam Hindu ternyata juga ada konsep yang serupa:
  • Minuman keras dilarang dalam kitab-kitab Hindu: Manusmriti Ch. 9 V. 235, Manusmriti Ch. 11 V. 55, Rigveda Bk. 8 Hymn 2 V. 12, dan banyak lagi bagian yang lain
  • Judi dilarang dalam kitab Weda, misalnya: Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 3
  • Mengundi nasib dengan bermain dadu dilarang, mis: Rigveda Bk. 10 Hymn 34 V. 13
  • Hal-hal yang berhubungan dengan meramal adalah dosa, mis: Manusmriti Ch. 9 V. 258
Poligami dalam Hindu dan Islam

Telah dikenal secara luas bahwa dalam Islam terdapat konsep poligami. Masalah yang belakangan sempat jadi isu kontroversial dengan pendapat yang pro dan kontra. Secara umum pula banyak orang (di dalam ataupun di luar Islam) telah menganggap bahwa konsep poligami hanya ada di agama Islam. Tentang topik ini lebih lengkap anda bisa membaca tulisan saya tentang Poligami.

Di Islam konsep Poligami terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 3. Bagaimana dalam Hindu? Adakah disebutkan tentang poligami? Beberapa yang hal dapat dijadikan acuan adalah:
  • Vishnusutra Ch. 24 V. 1 menyebutkan kalau ayahanda Sri Rama punya 4 istri
  • Mahabarata Anushasana Parva Sec. 15 menyebutkan Krisna punya 16100 istri
  • Jika dianalisa, orang Hindu boleh mempunyai istri berapapun ia mau, hanya pemerintah India saja yang membatasi dengan mengeluarkan undang-undang perkawinan pd th 1956 bahwa orang Hindu hanya boleh menikah dengan 1 istri, sedangkan kitab sucinya membolehkan sesukanya.
  • Dalam data pemerintah India, terdapat data poligami dari seluruh penduduk India, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 1961 – 1971 orang muslim yang berpoligami sebanyak 4.31% dari jumlah komunitasnya, sedangkan orang Hindu yang poligami adalah sebanyak 5.06% dari jumlah komunitasnya.
Jihad dalam Hindu dan Islam
  • Hindu juga punya konsep Jihad yang sama dengan Islam yaitu berjuang/berperang melawan kebathilan, seperti pada: Bhagavat Gita 2: 50 ketika Krisna menyuruh Arjuna untuk berjihad, “Berjihadlah engkau demimemperoleh “Yoga” (syahid). Jihad itu demi kebaikan kamu, Jihadlah!
  • Kalau di Al-Qur’an terdapat kisah-kisah tentang perang, Kitab Mahabarata adalah kitab yang berisi peperangan antara Pandawa dan Kurawa. Kitab setebal ribuan halaman itu isinya hanya kisah peperangan.
  • Bhagavat Gita –> adalah berisi nasihat Sri Krisna kepada Arjuna di medan pertempuran
  • Bhagavat Gita Ch.1 V. 42-46 –> Arjuna berkata pada Sri Krisna kalau ia lebih baik mati tak bersenjata tanpa perang daripada harus membunuh saudara sepupu (Kurawa)
  • Bhagavat GitaCh. 2: 2 –> Krisna berkata, “Oh Arjuna kenapa pikiran kotor itu bisa masuk ke dalam benakmu? Kalau engkau enggan berperang, engkau tidak akan masuk surga, kenapa engkau berkata seperti itu, itu bisa melemahkan hatimu.”
  • Bhagavat Gita Ch. 2: V.31-33 –> Hai Arjuna, kamu ini satria, kamu harus berperang. Dengan begitu engkau akan masuk surga, mereka tidak.
Rukun Islam dalam Hindu

Hadits Bukhari Vol. 1 kitab Iman hadits no. 8 menyatakan: Islam itu terdiri atas 5 tiang: Syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji.
  • Syahadat –> kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (konsep Tuhan yang Esa) dan Muhammad adalah utusan Allah. Di atas sudah dibuktikan bahwa konsep Tuhan yang Esa memang ada dalam Hindu. Dan tentang Muhammad adalah utusan Tuhan juga sudah pernah kita bahas di tulisan “Muhammad adalah nabi umat Hindu?”
  • Sholat –> kegiatan utama dlm sholat adalah bersujud, seperti terdapat pada: QS. Ali-Imron(3): 43 dan QS. Al-Hajj(22): 77. Dalam Hindu ada banyak bentuk peribadatan, salah satunya disebut “Shastang” yang artinya menyembah dengan 8 anggota badan. Bila kita perhatikan sujud juga dilakukan dengan 8 anggota badan, yaitu: dahi, hidung, 2 telapak tangan, 2 lutut, dan 2 kaki. Jadi dalam Hindu juga ada konsep beribadah dengan bersujud seperti dalam sholat.
  • Zakat –> Rigveda Bk. 10 Hymn 117 ayat 5 menjelaskan tentang berderma.
  • Puasa –> Manusmriti Ch. 4 ayat 222 dan Manusmriti Ch. 6 ayat 24 menyebutkan tentang puasa
  • Rigveda Bk. 3 Hymn 29 ayat 4 menyebutkan tentang “Ilaspad” yang artinya adalah juga baitullah. Dan juga dikatakan berada di tengah-tengah dunia “prathvi”. Dan kita tahu letak Mekkah ada ditengah dunia pada daerah garis Katulistiwa. Hal yang sama Juga disebut pada Rigveda Bk. 1 Hymn 128 V 1.
Jadi ternyata dalam Hindu juga terdapat konsep yang mirip dengan Rukun Islam.

Kembali ke ajaran kitab suci

Sumber referensi pada akhir ceramahnya menyampaikan suatu hal yang sangat menarik tentang ajakan untuk kembali ke kitab suci sebagai dasar utama ajaran agama. Karena hanya dengan kembali ke kitab suci-lah
seseorang dapat menemukan esensi sebenarnya dari ajaran agamanya yang mungkin saja tidak pernah diketahuinya karena minimnya akses umat ke kitab suci, dan selama ini hanya menerima saja apa yang diberikan oleh pemimpin agama mereka. Masalahnya adalah banyaknya para pemuka agama yang melarang umatnya untuk membaca kitab suci, membuat terhalangnya umat untuk memahami kitab sucinya.

Islam yang tidak mengenal konsep kependetaan sebagai perantara antara umat dan Tuhannya dapat menjadi contoh yang bagus dimana justru dengan tidak adanya konsep kependetaan itu membuat umat Islam mempunyai akses terhadap kitab sucinya jauh lebih besar dibandingkan umatumat agama lainnya.

Ia juga berpendapat, seperti umat Islam yang tetap menjaga bahasa arab dalam Al-Qur’an, seharusnya umat Hindu juga menghidupkan lagi bahasa Sansekerta sebagai alat untuk memahami kitab sucinya, karena seperti yang sudah sering berhasil ia buktikan dalam berbagai diskusi agama, sebuah kitab suci akan lebih dapat dipahami dengan benar apabila ia dibaca dan dipahami melalui bahasa aslinya. Ia mengatakan, Jika orang Hindu memahami kitab sucinya dengan baik, mereka akan menemukan bahwa kitab suci Hindu dan Islam sama berbicara tentang Tuhan yang satu, mereka akan punya misi yang sama seperti yang dikatakan oleh nabi Muhammad, dan mereka akan percaya adanya kehidupan setelah kematian.

Beberapa pertanyaan yang mungkin timbul dari apa yang dipaparkan di atas tadi adalah:

Kalau ternyata banyak ajaran yang sama antara Hindu dan Islam, apakah itu berarti bahwa umat Hindu juga bisa disebut Ahlul Kitab? Jawaban ini mungkin bisa mewakili: “Dalam pandangan Islam, mungkin saja kitab Hindu adalah dari Tuhan dan tokoh-tokohnya adalah nabi utusan Tuhan. Tapi andaikata itu benar, itu hanya untuk masa lalu, setelah nabi Muhammad datang dengan ajarannya, itulah yang harus diikuti..”. Dalam ajaran Islam jelas menyatakan bahwa pada masa sebelum Al-Qur’an dan nabi Muhammad, sudah terdapat ajaran dan kitab-kitab suci dari Tuhan, tetapi setelah nabi Muhammad dan Al-Qur’an muncul, itulah versi terakhir dan terlengkap untuk menyempurnakan semua ajaran-ajaran Tuhan yang telah diturunkan  sebelumnya.

Lantas kalau agama Hindu itu memiliki banyak kesamaan dengan Islam, apakah kita setuju dengan pendapat bahwa semua agama adalah sama? Beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan:
  • Kalau semua agama sama, tidak akan ada orang yang berdakwah untuk agamanya. Bahkan semua orang tidak akan keberatan untuk berpindah agama sebulan sekali misalnya. Tapi kenyataannya tidak mudah bagi seseorang untuk berpindah agama, termasuk mereka yang sering berteriak menyatakan bahwa semua agama adalah sama. Hanya mereka yang benar-benar telah menemukan alasan yang benar-benar kuat secara pribadi-lah yang mampu melakukannya.
  • Mengatakan semua agama sama adalah seperti menanyakan 2+2 = berapa? apakah 2, 3, atau 4?, lalu ada orang yang menjawab bahwa semuanya benar. Hal ini tentu saja tidak benar. Dari sekian banyak agama pasti ada yang 100% firman Tuhan. Tidak masalah mana yang seorang percayai kalau ia yakin pilihannya adalah 100% benar, karena itu adalah haknya. Tapi karena perbedaan itu pasti ada, cara terbaik mengetahui mana yang paling baik dan paling benar, adalah dengan mengumpulkan semua kitab suci agama-agama dan mempelajarinya, kemudian memilih yang paling baik dan paling benar diantaranya.
  • Maka kalau kita ingin mengetahui apakah semua agama memang sama, atau apakah semua agama memang beda dan ingin mengetahui yang paling benar diantaranya (danini merupakan hak setiap orang), jalan satu-satunya adalah dengan mempelajari dan mendalami perbandingan agama dengan mencari tahu sebanyak mungkin ajaran-ajaran utama dari berbagai agama (nomor 1 adalah dari kitab sucinya) dan mengadakan studi komparatif secara ilmiah terhadapnya. Karena kalau kita juga mempelajari agama-agama lain untuk mencari kebenaran yang merupakan hak semua orang, maka insyaallah Tuhan juga akan menunjukkannya pada kita.

-rkh-

“Tulisan ini dibuat bukan untuk menggali perpecahan, tetapi justru untuk menanam kebersamaan sesuai dengan tema ceramah dari sumber referensi yang dengan ceramahnya itu berharap agar umat kedua agama dapat melihat sebuah inti persamaan dalam agama mereka, sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersatu (hal ini didasarkan pada kerapnya terjadi pertikaian antara kedua pemeluk agama tsb di India sana).”

“Tentu saja orang boleh berbeda pendapat asal dapat menyikapinya secara baik dan dewasa. Semoga dapat berguna bagi kita semua dalam pencarian kebenaran yang hakiki.” :)


Referensi:
  • Ceramah dr. Zakir Abdul Karim Naik, seorang ulama perbandingan agama terkenal dari India, dalam topik: “Persamaan antara Hindu dan Islam”

Sumber Artikel 1 | Sumber Artikel 2 | Download


[tuning]


“Ruh-ruh manusia diciptakan laksana prajurit berbaris, maka mana yang saling kenal di antara satu sama lain akan bersatu. Dan mana yang saling mengingkari di antara satu sama lain akan berpisah.”
(HR Muslim 4773)


Wallahu'alamu...
...astaghfirullah ..astaghfirullah ..astaghfirullah!

“Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".” (QS Al-Kahfi 29)
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, niscaya Kami akan menunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS Al-’Ankabut 69)